Selain Kritik Pendapat Kadinkes Batam, Gugus Tugas Covid-19 Kepri Desak Rudi Walikota Batam Segera di SWAB

BATAM – Usai si ajudan hingga Gubernur Kepri berserta Stafnya Isdianto dinyatakan terpapar Covid-19 atau Virus Corona. Ratusan orang langsung dilakukan Swab guna menyisir penyebaran nya.

Pasalnya, selain jumlah warga yang kian banyak terkonfirmasi positif pasca kontak langsung dengan Isdianto sepulang dari Jakarta, kini sorotan masyarakat pun melebar.

Salah satunya soal keengganan Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan rombongan Pemko Batam untuk melakukan tes swab.

Bahkan, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam yang tidak mau uji swab itu sampai mendapat protes keras dari Tim Gugus Tugas dari Provinsi Kepri.

“Tidak masuk kategori kontak erat dan tidak bergejala. Jadi tidak swab,” kata Didi Kusmarjadi Kadinkes Batam saat dikonfirmasi media ini, beberapa hari yang lalu, Senin, 3/8/20.

Selain itu, lanjut dia. Bahwa, tindakan Swab yang tidak dilakukan terhadap Walikota Batam bersama rombongan itu, mengacu pada revisi ke-5 peraturan menteri kesehatan RI yang menurut nya tidak mengharuskan Walikota Batam untuk mengikuti swab meski sebelumnya bertemu dengan pasien Covid-19.

“Sekarang kita pakai standar revisi 5. Revisi lima panduan penanganan covid yang di keluarkan kemenkes. Di situ yang di swab adalah yang suspek dan probable saja,” menurut nya.

Sementara itu, dia juga berpendapat seharusnya, Isdianto Gubernur Kepri yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 seharusnya tidak semestinya dilakukan swab. Melainkan hanya dilakukan isolasi mandiri.

“Iya kontak erat. Tanpa gejala seperti nya. Harusnya cuma isolasi saja. Gak harus swab. Cukup isolasi 14 hari,” jelas Didi.

Bahkan, Didi mengatakan bahwa, Rudi Walikota Batam tidak harus mengikuti himbauan isolasi mandiri. “Beliau (Walikota Batam) tidak masuk kategori kontak erat jadi tidak perlu isolasi,” ucapnya.

Menanggapi pandangan Kadinkes Batam itu, Humas GTC Provinsi Kepulauan Riau Iskandar Zulkarnaen, Minggu (2/8) mendesak rombongan Pemko Batam, termasuk Rudi sudah semestinya melakukan uji swab guna aktif mengantisipasi penyebaran covid-19, terutama di Batam.

Uji swab menjadi salah satu parameter paling sahih saat ini untuk menentukan terpapar atau tidaknya seseorang.

Seperti apa kegiatan Rudi saat menemui Gubernur Kepri yang baru saja dilantik, yakni Isdianto tersebut?

Menurut pantauan dan publikasi yang disampaikan pihak Humas Pemprov Kepri, wali kota Batam Rudi sempat kontak langsung.

Ia sempat mengikuti acara syukuran di Gedung Dewan di Tanjungpinang.

Bahkan Rudi sempat berfoto-foto bersama para pejabat lain, meskipun berjejer dengan berselang dengan Isdianto.

Selain itu, di dalam serangkaian acara, Isdianto dan para pejabat pun sempat berfoto-foto tanpa masker yang memdahi.

Atas keengganan Wali Kota Batam uji swab itu sempat diprotes Tim gugus Tugas Provinsi Kepri.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Provinsi Kepulauan Riau menegaskan bahwa himbauan kepada masyarakat (terutama yang hadir dalam rangkaian acara menyambut Gubernur Kepulauan Riau, H Isdianto) untuk segera melakukan test swab di Lokasi-lokasi yang telah ditentukan di Kota Tanjungpinang, Kota Batam dan Kota Jakarta– adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan tentang pedoman pencegahan dan pengendalian Covid 19 revisi 5.

“Semua tindakan yang dilakukan oleh Gugus Tugas selalu berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid19 revisi 5,” ujar Iskandar Zulkarnaen

Iskandar Zulkarnaen menjelaskan bahwa himbauan itu merupakan langkah dari strategi penanggulangan berdasarkan tingkat penularan yang terjadi.

Himbauan melakukan test swab bagi seluruh anggota masyarakat yang hadir dalam rangkaian acara Gubernur Kepulauan Riau, H Isdianto bertujuan agar penularan segera dihentikan dan penyebaran nya dapat dicegah pada kesempatan pertama.

Iskandar juga memaparkan dasar hukum mengenai imbauan itu, guna menampik silang pendapat dari pejabat Pemko Batam, termasuk Kepala Dinas Kesehatan.

“Strategi itu tertuang di halaman 25 dan seterusnya, sebagai langkah untuk menghentikan penularan dan mencegah penyebaran,” terang Iskandar Zulkarnaen lebih lanjut.

Hasil test swab itu akan memastikan bahwa upaya untuk penghentian penularan dan pencegahan penyebaran dapat berjalan secara efektif.

“Karenanya kita menganjurkan agar segera melakukan test swab. Hasil test swab itu lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Iskandar Zulkarnaen.

“Banyak ditemukan kasus asimtomatik yakni tidak memiliki gejala covid19, seperti Pak Gubernur, namun setelah di test swab, (hasilnya) ternyata positif,” jelas Iskandar Zulkarnaen.

”Jadi ada miss pengetahuan di sini. Apa yang dikatakan Kadinkes Batam itu lebih pada pola passive case finding. Provinsi melakukan yang sebaliknya, lebih agresif, yakni active case finding,” katanya lagi.

“Harusnya tidak ada alasan lagi buat rombongan dari Pemko Batam untuk tidak melakukan test swab. Apapun hasilnya, itu sangat berguna untuk memastikan kita menghentikan penularan dan mencegah penyebaran covid19 ini,” tutup Iskandar Zulkarnaen.(SK)