Setelah Gedung Kejaksaan Agung Terbakar Sabtu Malam, Bagaimana Nasib Berkas Perkara ?

Gedung Kejaksaan Agung Usai Terbakar. ©2020 Merdeka.com

JAKARTA – Kebakaran hebat telah terjadi di kantor Kejaksaan Agung, di Jalan Sultan Hasanudin Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (22/8/2020) malam.

Api menyala sekitar pukul 19.10 WIB.

Muncul pertanyaan bagaimana kabar berkas perkara setelah kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung RI tersebut?

Berikut sejumlah fakta mengenai kebakaran Kejaksaan Agung:

Heritage

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono menyebutkan mengungkap, gedung yang terbakar tersebut berstatus cagar budaya atau heritage.

Hal ini Hari sampaikan menjawab pertanyaan yang menyebut gedung yang terbakar tersebut merupakan gedung yang baru direnovasi.

“Gedung Utama ini heritage, kan enggak boleh dibongkar,” kata Hari.

Hari memastikan, Gedung Utama yang terbakar saat ini bukanlah gedung yang baru direnovasi.

“Itu gedung utama adalah gedung heritage, jadi enggak boleh direnovasi, yang dibangun sekarang itu gedung baru di dekat lapangan,” ujar Hari.

Gedung Pembinaan dan Intelijen

Hari Setiyono menyebutkan, berdasarkan laporan sementara, kebakaran di Gedung Utama Kejagung berasal dari lantai 6 yang merupakan bagian kepegawaian.

Lantai 5 juga dijadikan sebagai tempat pembinaan kepegawaian.

Kedua lantai ini berdekatan dengan lantai 3 dan lantai 4 yang masing-masing berfungsi sebagai ruang intelijen.

“Lantai 5-6 itu bagian pembinaan, di sini ada kepegawaian. Lantai 3 itu intelijen, kemudian lantai 3 juga intelijen,” ujar Hari dalam siaran Kompas TV, Sabtu malam.

Hari Setiyono juga mengungkap bahwa tidak ada data penanganan perkara yang terbakar.

Kejagung memiliki data cadangan seandainya data pada berkas yang disimpan di gedung tersebut terdampak kebakaran.

“Kami punya backup datanya, mudah-mudahan segera diatasi. Ini masih dalam proses penanganan, diatasi, dan tidak ada korban,” ujar Hari.

Pastikan berkas aman

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memastikan, berkas penanganan perkara dan para tahanan aman dari kebakaran yang terjadi di Gedung Utama Kejaksaan Agung.

“Gedung Utama Kejagung yang terbakar bukanlah lokasi penyimpanan berkas penanganan perkara dan tempat tahanan.” kata Burhanuddin.

“Di sini adalah (kantor) SDM saja, tahanan di belakang, tidak, aman, aman, aman semua. Jadi berkas perkara, tahanan, aman,” kata ST Burhanuddin.

Aneh kalau data hilang

Mahfud pun meyakini berkas dan data di Gedung Kejaksaan Agung yang terbakar tetap aman. Jika ada data yang terbakar, menurut Mahfud, Kejagung memiliki penyimpanan secara digital.

“Sekarang ini kan era digital. Kalau cuma barang-barang rusak, kan bisa ditemukan lagi lewat digital,” kata Mahfud.

“Pasti ada pusat penyimpanannya di luar Kejaksaan Agung,” ujarnya menambahkan.

Menurut dia, aneh jika data-data di Kejagung sampai hilang akibat kebakaran ini. “Kalau sampai hilang aneh, kalau sampai tidak ditemukan jejaknya kan aneh,” tutur Mahfud.

Peristiwa luar biasa

Menko Polhukam Mahfud MD sempat kaget mendengar kabar kebakaran yang terjadi di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.

Ia menilai kejadian kebakaran ini tergolong luar biasa.

“Iya kebakarannya besar sekali, saya kaget juga,” kata Mahfud MD.

“Kalau listrik mungkin agak terbatas, saya awam di bidang kebakaran, ini kok seperti luar biasa ya sampai sekian lantai dan sepertinya cepat sekali,” tutur dia.

Namun, ia tak mau menduga-duga. Mahfud mengatakan sudah berkomunikasi dengan pihak kejaksaan, tetapi hingga saat ini belum ada informasi jelas mengenai penyebab kebakaran.

“Saya sudah kontak ke Jampidum, beliau sudah di lokasi tapi masih menghimpun data tentang apa yang terjadi dan bagaimana kejadiannya,” ujarnya.

Mahfud pun mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengetahui perihal peristiwa kebakaran ini.

“Pasti sudah tahu, tapi belum memberikan respons atau instruksi apa pun,” ucap Mahfud.

Tahanan dievakuasi

Menurut Mahfud, para tahanan di Kejaksaan Agung sudah dipindahkan atau dievakuasi. Pemindahan tahanan tersebut telah dilakukan sejak pukul 21.00 WIB.

“Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan para tahanan di kejaksaan agung juga sudah mulai dipindahkan sejak sekitar jam 21.00 tadi,” tulis Mahfud dalam akun Twitter resminya, Sabtu (22/8/2020).

Minta publik menunggu

Mahfud pun merespons isu kejanggalan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung yang dikaitkan dengan kasus hukum Jaksa Pinangki Sirna Malasari.

Mahfud meminta publik menunggu hasil penyelidikan resmi mengenai penyebab kebakaran.

“Bisa orang menganalisis macam-macam dan kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. Makanya kita lihat dulu kepastiannya seperti apa. Kita tunggu semuanya,” kata dia.

(haes)