BATAM – Muhammad Rudi Ketua DPW NasDem Kepri yang juga Bakal Calon Walikota Batam tiba-tiba berkomentar pedas dan memberikan sentilan pedas kepada partai koalisi pengusung Isdianto-Suryani (INSANI).
Sentilan pedas itu diungkapkan nya, setalah Rudi melihat foto Rudi-Amsakar (RAMAH) di tandemkan di spanduk Isdianto-Suryani (INSANI) yang telah banyak terpasang di pinggir-pinggir jalan di kota Batam.
Dengan seketika, Rudi pun langsung meradang. Dan meminta kepada koalisi INSANI untuk tidak memasang foto RAMAH di spanduk Isdianto-Suryani.
Tak hanya melarang, Rudi juga memerintahkan kadernya untuk mencopot jika menemukan spanduk tersebut dijalan-jalan kawasan Batam.
“Kalau ada foto Ramah bersanding dengan foto pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur selain Ansar – Marlin sudah sebaiknya dicopot,” tegas Rudi pada seluruh peserta rapat yang hadir.
Dalam kesempatan yang sama, Rudi juga mendorong ketua DPD Nasdem kota Batam untuk memberikan teguran kepada partai koalisi agar melakukan pelarangan itu. Menurutnya, pencatutan foto tanpa izin tersebut merupakan tindak pidana dan dapat dilaporkan ke polisi.
Usai pernyataan Rudi tersebut, PKS maupun Hanura langsung angkat bicara. Dan mengkritik kembali pernyataan Rudi yang juga Walikota Batam sekaligus Ex-officio Kepala BP Batam.
Salah satunya datang dari Sekretaris DPD Hanura Kepri, Uba Ingan Sigalingging. Yang balik memberikan sentilan keras dan meradang usai mendengar pernyataan Muhammad Rudi terkait polemik foto RAMAH di spanduk Isdianto-Suryani (INSANI). Dan bahkan, hubungan Rudi dengan Hanura kian memanas.
“Nah kami menyikapi karena ini sudah menyangkut partai maka harus ada sebuah penyikapan. Secara kelembagaan, nah tentu kami meminta kepada saudara Rudi, apabila memang menganggap apa yang kami lakukan itu tidak patut dan keberatan silakan sampaikan keberataannya secara tertulis. Agar kami bisa menyikapinya secara organisasi dalam hal ini partai.” tegas Uba di kantor DPD Partai Hanura, Senin (31/8/2020).
Pihaknya menilai, calon kandidat yang diusung oleh Partai Hanura adalah keputusan pusat.
“Beliau (Muhammad Rudi-red) yang mengajukan diri untuk diusung partai Hanura, tapi sekarang kenapa malah terkesan ditolak beliau. Jika beliau memang tidak setuju, silahkan dilakukan secara aturan kode etik politik yang resmi, jika seperti ini ceritanya seperti pelecehan bagi partai Hanura,” kata Uba Ingan.
Selain itu, sejak adanya pernyataan Rudi melarang adanya foto RAMAH di spanduk INSANI. Tiba-tiba spanduk tersebut menghilang. Menyusul sebelumnya, Rudi juga telah memerintahkan kepada pendukungnya untuk mencabut spanduk tersebut.
“Pasca pernyataan pak Rudi terkait dengan penolakannya atas pemasangan baliho bersamaan antara Isdianto-Suryani dengan Rudi-Amsakar, terjadi pengrusakan, penghilangan dan pencurian terhadap Baliho dan spanduk yang disebar oleh partai Hanura,” ungkap Uba.
Sementara itu, Kuasa Hukum Partai Hanura DPD Kepri, A.R Rambe, SH menyampaikan dalam waktu dekat, pihaknya akan melayangkan laporan kepada pihak Kepolisian terkait hilangnya dan rusaknya baliho dan spanduk yang telah disebar pihak Hanura.
“Tidak ada poin hukum apapun yang dilarang terkait pemasangan baliho tersebut. Terkait hal ini, dalam waktu dekat akan kita laporkan dengan pasal pencurian,” tegasnya.(red)