Setahun Ijazahnya Tertahan di Sekolah, Sofia Mengadu ke Musrin Tim LA Gerindra Kepri

BATAM – Saat anak siswa-siswi yang telah lulus sekolah dari SMA sederajat melanjutkan kuliah ataupun bekerja. Namun hal tersebut belum dirasakan oleh Sofia Novitasari Siswi Indo Malay Schools.

Sofia didampingi ayahnya tercinta Sofian Yunit saat bertemu dengan Musrin, SH. Tim Lembaga Advokasi Partai GERINDRA KEPRI mengungkapkan, bahwa dirinya yang lulus sejak 2019 silam, belum mendapatkan ijazah aslinya dari pihak sekolah dimana ia menempuh pendidikan.

“Jangankan Ijazah, surat keterangan lulus saja tak dikasih. Hanya secara lisan disampaikan, bahkan 100% lulus semua,” kata Sofia saat diwawancarai awak media AlurNews.com, Rabu, 9/9/20 kemarin.

Ditempat yang sama, ayah Sofia, Sofian Yunit menuturkan hal yang sama. Anaknya yang telah lulus pada 2019 silam, belum bisa merasakan kelulusan 100%. Sehingga, anaknya pun terkendala untuk mencari kerja.

Padahal, dalam kondisi ekonomi keluarga Sofian yang sedang memburuk, hanya tinggal disebuah rumah liar (Ruli) dan pekerjaan yang kini tak menentu alias serabutan. Sofia anaknya tercinta diharapkannya bisa sedikit membantu perekonomian keluarganya.

“Ayah saya sekarang kerja serabutan pak. Adik-adik saja banyak. Kalau ijazah itu ada. Kan saya bisa cari kerja dan bantu kedua orang saya,” tutur Sofia sambil meneteskan air mata sambil menatap wajah sang ayah.

Foto : AlurNews.com

Ayah Sofia, yakni Sofian pun akhirnya mengungkapkan alasan pihak Yayasan Karya Manunggal Kepri (Indo Malay Schools) hingga saat ini belum memberikan ijazah milik anaknya.

“Ada SPP yang kami belum bayar sekitar 1,6 juta. Kami mau bayar segitu, tapi pihak sekolah menolak. Dengan alasan harus bayar juga uang perpisahan,” ungkap Ayah Sofia.

Saat Sofian (ayah Sofia) mengungkapkan alasan tersebut. Media ini pun lebih dalam mempertanyakan berapa total yang harus di bayarkan ke sekolah.

“Pihak sekolah kan minta uang perpisahan sampai 5 juta pak. Itu jelas kami berat. Lagian, ketika akan perpisahan, kami sebagai wali murid tidak pernah diajak duduk atau rapat. Kalau soal SPP. Mungkin kami masih bisa usahakan, kalau juga uang perpisahan harus bayar, kami mana sanggup,” jelasnya.

Ia juga mengaku telah beberapa kali datang ke pihak sekolah. Namun hingga kini belum mendapatkan kejelasan.

“Makanya, kami sangat berharap pak Musrin dari lembaga Advokasi Partai Gerindra Kepri bisa membantu menyelesaikan permasalahan anak kami ini. Kami orang susah pak, jadi kami sangat berharap, masalah ini bisa selesai,” ucap Sofian dengan nada lembut.

Menyingkapi permasalahan yang dialami Sofia, Musrin SH, dari tim Lembaga Advokasi Partai Gerindra Kepri pun langsung memberikan bantuan hukum.

“Kami dari LA Advokasi Partai GERINDRA Kepri, berdasarkan Musyawarah dengan Ketua DPD Partai GERINDRA Kepri Bapak IMAN SUTIAWAN, S.E.,M.M. memutuskan serta mengambil sikap bahwa LA Partai GERINDRA Kepri akan berusaha membantu mengadvokasi secara maksimal terkait permasalahan yang dihadapi oleh Sofian Yunit dan anaknya Sofia Novitasari.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar pertemuan terlebih dahulu dengan pihak sekolah yang diketahui beralamat di kecamatan Sagulung, Batam.(**)