Salurkan Bakat ke Anaknya, Cara Sudirman Agar Generasi Muda Tak Lupakan Musik Tradisional Sulsel

JAMBI – Walau berada di tanah Sumatera, tepat di kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Sudirman salah satu warga keturunan Bugis masih tampak menjaga kelestarian musik tradisional dari Sulsel.

Meski kian populernya alat-alat musik saat ini, yang juga mulai membuat seni budaya mulai sedikit dilupakan, baginya melestarikan seni budaya di tanah rantau suatu hal yang bisa mengobati rasa rindu tanah kelahiran yakni Sulawesi Selatan.

Alat musik Gambus, Kacapi yang sering di tampilkan dalam tradisi Sulawesi Selatan, saat ini memang terbilang telah jarang ditampilkan disetiap acara orang Bugis.

Kebanyakan, warga keturunan Sulawesi Selatan yang ada di tanah rantau, lebih memilih organ tunggal / musik dangdut maupun musik band pop disetiap hajatan maupun acara orang Sulsel. Padahal, Gambus maupun kacapi tidak kalah enak didengar ketika dimainkan oleh para ahlinya.

Petikan demi petikan gambus maupun kacapi tidak kalah dengan alat musik organ tunggal.

Oleh karena itu, Sudirman warga Nipah Panjang, Jambi yang mahir bermusik mengaku tetap mencintai musik tradisional Sulsel dan hingga kini ia pun masih sering memainkan alat-alat musik tradisional Sulsel.

Dikala sore maupun malam hari, ia seringkali bernyanyi lagu dangdut, Arab maupun lagu Bugis dengan menggunakan alat musik tradisional, seperti gambus, kacapi dan gendang yang dibuatnya sendiri..

Bahkan, putra dan putrinya juga sering berduet memainkan musik tradisional Sulsel.

Video penampilan Sudirman dan Putranya: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1039754259811984&id=100013322580011

Melalui akun Facebook anaknya, bernama Nadia, Sudirman dan anak laki-lakinya Irfan tampak menunjukkan kebolehannya bermain musik gambus dan gendang hasil buatannya sendiri.

Terdengar petikan dan ketukan gendang mengiringi kemerduan duet suara Sudirman dan putranya itu.

Wujud kesetiaan Sudirman pria yang memiliki 3 anak ini tetap menjaga musik tradisional Sulsel ditanah rantau, disalurkannya pula kepada anak-anaknya.

Ia mengaku, kalau seni budaya ini tidak disalurkan kepada generasi nya seiring makin kuatnya pengaruh musik zaman saat ini dan ditambah dengan pengaruh musik kebarat-baratan, musik tradisional diakuinya akan punah/hilang.

“Generasi saat ini mulai banyak melupakan sejarah. Khususnya seni budaya seperti juga musik tradisional. Jadi kalau bukan kita sebagai orang tua yang menyalurkan ini. Ini pasti punah,” tutur Sudirman, Senin, 21/9/20.

Dalam video berdurasi 4 menit 55 detik, yang diunggah di Facebook Nadia Putri Sudirman, mendapatkan respon positif dari Netizen. Netizen pun memberikan pujian atas keahlian dan kekompakan ayah dan anaknya itu.(red)