BATAM – Calon gubernur-wakil gubernur Kepri DR HM Soerya Respationo,SH,MH – Iman Sutiawan,SE,MM, serta calon wakil wali kota Batam Drs Abdul Basyid Has,MPd menyapa masyarakat Kecamatan Belakangpadang, Batam, Rabu (7/10).
Soerya, Iman Sutiawan dan Basyid disambut luar biasa masyarakat Belakangpadang yang menunggu sejak pagi.


Di sepanjang jalan dari pelabuhan menuju tempat acara silaturahmi, warga berjejer sembari meneriakkan dukungannya.
Dalam acara sosialisasi itu paslon nomor 1 pilkada Kepri, Soerya-Iman dan paslon no 1 pilwako Batam Lukita-Basyid itu menekankan tentang protokol kesehatan.
Selain dengan ketat mengenai pengecekan suhu, mereka juga wajib menjaga jarak dan menggunakan masker serta hand sanitizer.
Sosialisasi itu sendiri dihadiri gabungan tim-tim relawan dan tim pemenangan organik dari partai-partai pengusung dan pendukung.
Cagub Kepri HM Soerya Respationo dalam sambutannya mengungakapkan berbagai hal secara lugas kepada warga Belakangpadang, di antaranya mengenai komitmennya menggandeng Iman Sutiawan sebagai calon wakil gubernur Kepri, serta Abdul Basyid sebagai calon wakil wali kota Batam.
Ditegaskan Soerya, dirinya lebih memilih keduanya untuk pencalonan dalam pilkada ini karena ingin putra pulau juga bisa menunjukkan keduanya tidak kalah dengan tokoh dari mainland.


Bahkan dengan majunya anak pulau, diyakini merekalah yang paham sepenuhnya apa yang dibutuhkan warga hinterland guna pembangunan ke depan.
Dengan demikian tingkat kesehateraan warga pulau pun terangkat, tidak tertinggal dari warga yang ada di perkotaan.
“Saya katakanlah dari Kota Batam, mengapa saya pilih menggandeng Dinda Iman, dan Kanda Basyid yang merupakan asli pulau? Tentu lucu kalau saya menggandeng orang lain. Mengapa saya memilih Dinda Iman, karena kalau nanti diberikan amanah masyarakat Kepri, tak lain karena ingin warga pulau tidak lagi tertinggal dari perkotaan,” ujar Soerya yang disambut riuh warga.

“Ini harus kita niatkan bersama. Kita tak perlu berjanji, mengumbar janji. RT/RW dikasih motor, itu bohong. Sebagaimana aturan dari Permendagri, itu pidana, karena itu menjanjikan,” katanya.
Menurut Soerya, janji yang harusnya disampaikan, siapa pun pemimpin yang diberi amanah, wajib mensejahterakan seluruh warga. Tidak hanya RT.RW, tapi semuanya.
“Jadi jangan termakan isu menyesatkan. Masyarakat saat ini sudah pandai, mana yang masuk logika dan yang tidak,” tambahnya.
Soerya di hadapan warga Belakangpadang juga menyentil masalah kejujuran seorang pemimpin. Soerya mengajak semua kontestan pilkada harus jujur karena masyarakat akan melihatnya secara jernih.
Hal itu juga terkait mengenai masalah ijazah calon. “Saya mengecek ijazah adinda Iman dan ijazah Bang Basyid, semua asli dan didaftarkan di KPU”.
“Jadi jangan ada pembohongan-pembohongan di masyarakat. Kalau SMA bilang SMA, S1 bilang s1, S2 bilang S2 atau S3 bilang S3. Jadi apa adanya saja,” ujar Soerya.
“Kalau pemimpinnya munafik di ayat suci Alquran juga jelas dilarang. Pemimpin dituntut kejujurannya. Pemimpin harus membawa manfaat bagi masyarakatnya,” tambahnya.
(SK)















