ALURNEWS.COM, BATAM – Kerjasama antara Perumdam Tirta Kepri dan PT Adhya Tirta Batam (ATB) mendapat dukungan positif dari DPRD Provinsi Kepulauan Riau (DPRD). Lembaga legislatif ini menyebut ATB “pakar” di bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), khususnya dalam hal penurunan angka Non Revenue Water (NRW).
“Kita bisa lihat prestasi ATB selama ini dalam hal penurunan angka NRW. Karena itu kami mendorong ini jadi prioritas pertama,” ujar anggota Komisi II DPRD Kepri, Asmin Patros.
Sekretaris Fraksi Golkar ini mengatakan, tingkat kebocoran air di Perumdam Tirta Kepri masih berkisar di angka 36 persen. Kondisi ini membuat pelayanan air bersih di Perumdam Tirta Kepri tak bisa optimal.
Terbukti, hingga kini cakupan pelayanannya hanya sekitar 50 persen. Sementara itu masih banyak penduduk Pulau Bintan yang berharap mendapat pelayanan air bersih dari Perumdam Tirta Kepri.
Asmin berharap, dengan bekerjasama dengan ATB, tingkat NRW bisa dioptimalkan sehingga pengelolaan air bersih semakin efisien. Dengan demikian, jangkauan pelayanan Perumdam Tirta Kepri dapat semakin luas.
“Masyarakat kita butuh air bersih,” ungkapnya.
Dia menegaskan, DPRD Kepri akan memberikan dukungan penuh terkait kerjasama Perumdam Tirta Kepri dan ATB untuk peningkatan kualitas pelayanan air bersih ini. Baik dukungan anggaran, maupun dukungan regulasi.
“Kita akan lihat, dimana kebutuhannya. Jika memang butuh dukungan regulasi, kita akan dorong. Demikian juga jika dukungan anggaran, kita akan bahas bersama,” tuturnya.
ATB telah menurunkan tim Business Development (BD) untuk melakukan tinjauan lapangan bersama Perumdam Tirta Kepri. Menurut Direktur Perumdam Tirta Kepri, Mamat, tinjauan lapangan ini mencakup seluruh aspek secara holistik, mulai dari produksi, distribusi, penanganan kebocoran hingga pelayanan pelanggan.
Hasil tinjauan lapangan tersebut nanti akan digodok oleh tim BD ATB, sebelum akhirnya dipresentasikan kembali kepada pihak Perumdam Tirta Kepri. Hasil penelitian inilah yang akan menjadi landasan Perumdam Tirta Kepri untuk menentukan skala prioritas.
“Semua akan ditinjau oleh ATB. Setelah itu, kami akan mendengarkan rekomendasi dari ATB mana yang harus diprioritaskan. Kita akan eksekusi tahun ini sesuai dengan anggaran yang tersedia. Jika masih dibutuhkan, kami akan konsultasikan lagi dengan Pemerintah, atau dianggarkan kembali tahun depan,” paparnya.
Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan, Perumdam Tirta Kepri berpotensi menjadi berkembang pesat kedepannya. Dia menjamin, tim BD ATB yang diisi oleh para profesional yang telah berpengalaman di bidangnya masing-masing, akan segera menemukan solusi bagi semua kendala yang ditemukan PDAM Tirta Kepri dalam memperbaiki layanannya.
Selain itu, ATB juga memiliki modul SPARTA Smart Solution yang dapat dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Kepri. Modul ini diyakini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi secara komprehensif sehingga masyarakat pulau Bintan dapat menikmati layanan air bersih yang lebih baik.
“Ada beberapa modul SPARTA yang bisa diaplikasikan di Tirta Kepri. Kami akan sesuaikan berdasarkan prioritas agar target yang diingin dapat tercapai,” tuturnya. (*)