Safety PT ASL Dipertanyakan, Petrick Tewas Terjatuh Diduga Tak Gunakan Body Harness

Pt asl
Dari kondisi korban yang terjatuh dari Kapal, tak tampak Body Harness di tubuhnya. Ft. Atok

BATAM,AlurNews.com – Kecelakaan kerja yang menewaskan salah satu pekerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Batam menyisakan tanda tanya. Apakah yang menyebabkan kecelakaan kerja tersebut.

Petrick Natanael seorang buruh dari Subcon PT Alang Jaya yang dipekerjakan di PT ASL Shipyard Tanjung Uncang, Batam, tewas mengenaskan setelah terjatuh dari ketinggian Kapal 25 meter.

Dari foto dan video yang diperoleh AlurNews.com, korban yang terjatuh dari Kapal tangker. Tampak mengenakan baju seragam kerja berwarna biru.

Namun anehnya, korban tampak tak mengenakan alat safety seperti body harness. Dimana body harness seharusnya wajib dikenakan oleh setiap pekerja yang bekerja diketinggian.

Salah seorang pengusaha galangan yang enggan namanya dipublikasikan menilai, bahwa kecelakaan kerja di PT ASL Tanjunguncang harus diselidiki, apakah pemberi pekerja tak menyediakan alat safety bagi pekerja yang bekerja diketinggian.

“Kalau lihat video pas jatuh. Korban kayaknya tak pakai body harness. Seharusnya itu wajib digunakan bagi setiap pekerja di bagian ketinggian,” kata seorang pengusaha, Selasa, 16/3/21.

Lebih lanjut, kata dia, ia juga mempertanyakan, apakah pekerja tersebut memiliki sertifikat bekerja di ketinggian?

“Pekerjanya itu punya sertifikat untuk bekerja di ketinggian tidak? Karena seharus itu ada. Tapi apapun itu. Setiap pekerja di ketinggian, harusnya mengenakan body harness. Itu wajib!, ungkapnya.

“Pengawas dari depertemen safety di PT ASL harus dipertanyakan kinerjanya. Apakah mereka benar-benar sudah melakukan pengawasan yang ketat, atau tutup mata? Karena mereka yang harus tahu, apakah setiap pekerja sudah mengikuti aturan bekerja di sana atau memang dibiarkan?, tanyanya.

Sebelumnya, seorang pekerja PT ASL Tanjunguncang mengungkapkan, bahwa kondisi korban Petrick Natanael usai tewas terjatuh, kondisi tubuhnya mengalami luka parah. Kaki, tangan hingga lehernya pun patah.

“Semua patah. Kaki, tangan serta lehernya patah,” ungkap seorang pekerja yang enggan namanya dipublikasikan.

Kejadian naas tersebut, diperkirakan pada Selasa, 16/3/21, sekira pukul 09.30 Wib pagi.

Korban saat itu ditempatkan bekerja disebuah Kapal tangker.
Nyawanya melayang usai mengalami kecelakaan kerja. Dengan terjatuh dari atas kapal.

“Menurut informasi, korban terjatuh dari ketinggian 25 meter saat kerja di kapal tanker, sekira pukul 09.30 Wib, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Embung Fatimah,” ungkap salah seorang narasumber.

Hingga berita ini kembali diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat.

(Red)