“Inikan bukan aspal lagi. Tapi sudah lumpur. Kalau hujan, jangan harap bisa lewat. Yang ada kita nginap di jalan. Kalau pun bisa lewat, kita nunggu sampai 7 jam baru bisa selamat dari jalan yang rusak parah,” ungkap Udin salah satu warga Sabak yang hendak menuju Nipah Panjang, Senin, 29/3/21.
Ia berharap, Pemerintah pusat juga segera memberikan perhatian khusus terhadap kondisi jalan yang tak layak lagi dilalui.
“Kami tak minta muluk-muluk. Tolong lah pak Jokowi, jalan kami di Tanjung Jabung Timur. Ini bukan jalan lagi. Tapi ini sudah seperti di sawa. Kayak kolam lele. Pak Jokowi tolong perhatiannya,” mintanya.
“Sampai kapan kami merasakan penderitaan jalan seperti ini. Semua jadi terhambat. Jangan sampai ada korban jiwa lagi, gara-gara jalan seperti ini. Kami mohon pak Presiden mendengar kan keluhan kami di Jambi,” pintanya lagi.
Diketahui antrian mobil diakibatkan jalan berlobang sangat dalam tanpa ada perbaikan dari pihak terkait maupun upaya dari dinas PUPR Provinsi Jambi.
Diperkirakan dalam beberapa bulan ini akan terjadi lumpuh total jika tidak segera diperbaiki dan Tidak tertutup kemungkinan akan merambat ke titik jalan lain akan menjadi rusak akibat pengendara mencari jalan alternatif lain.
Seperti dialami Acok seorang supir travel jurusan Jambi-Nipah. Dia melaju dari Jambi menuju Nipah Panjang terpaksa mengantri dibarisan macet, kondisi macet ini sejak hari Kamis sampai hari Senin ini. Imbasnya, dalam satu harinya, ia mengantar tumpangan hanya satu kali tranportasi jalan.
“Ya mas, saya antri sejak pagi tadi dari Jambi menuju Nipah Panjang antar penumpang. Kalau seperti ini, bisa macet juga saya jadi supir, seperti jalan ini”ujar Acok dengan wajah yang lusuh.
Namun sayangnya, hingga berita ini di terbitkan belum ada tanda-tanda perbaikan jalan provinsi ini dari pihak terkait.
Bahkan. Beberapa hari yang lalu juga, Muhammad Juber Anggota DPRD Provinsi Jambi sempat melaporkan kondisi jalan di Tanjung Jabung Timur melalui akun facebooknya.
Dan tampak, beberapa kendaraan berjuang melintasi jalan yang rusak parah.
Lalu, kapan jalan rusak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur akan diperbaiki?
Jika melihat di DKI Jakarta, kemacetan terjadi bukan karena jalan rusak, melainkan akibat volume kendaraan yang terus meningkat. Namun di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, jalan rusak menyebabkan kemacetan parah hingga memakan korban jiwa.(Red)