ZA Penyerang Mabes Polri Pernah Kuliah dan Drop Out, Akhirnya Terkapar

Diketahui, dalam aksinya itu, ZA membawa sebuah amplop warna kuning. Petugas yang kemudian menggeledeah rumahnya juga menemukan sepucuk surat wasiat yang berisi antara lain perpisahan dengan keluarganya.

Diperoleh informasi, ZA merupakan si bungsu dari 6 bersaudara. Dalam lingkungannya, ia juga dikenal cukup tertutup.

Pengamat  kepolisian, Hermawan Sulistyo, menilai terduga penyerang Mabes Polri Jakarta Selatan, sudah terlatih. Hal itu terlihat dari cara pelaku memegang pistol.
 
“Jelas itu bukan orang baru. Mungkin cukup terlatih,” kata Hermawan dalam Breaking News Metro TV, Rabu, 31 Maret 2021.
 
Menurut dia, terduga penyerang memegang senjata dengan dua tangan dan diarahkan dengan lurus. Teknik itu sama seperti pelatihan di kamp terorisme. Dugaan tersebut, kata Hermawan, bisa dikonfirmasi melalui proses forensik. Caranya dengan melihat tangan jenazah terduga penyerang Mabes Polri itu.

“Dilihat apakah kapalan di jari telunjuk yang digunakan untuk meledakkan pistol (pelatuk),” papar dia.

Baku tembak antara polisi dan terduga teroris pecah di Bareskrim Polri. Suara tembakan mulai terdengar sekitar pukul 16.30 WIB.(*)