Ansar Ahmad: BUMD Jangan Jadi Aksesori Belaka

“Kalau itu terlalu banyak dan tidak efektif kita kurangi saja. Lebih baik kita fokus beberapa yang efektif. Nanti kita akan berdiskusi lagi secara khusus untuk menyisir anak-anak perusahaan Pembangunan Kepri ini,” tegas Gubernur Ansar.

Selanjutnya kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri Gubernur Ansar memberikan perhatian sungguh-sungguh karena ia melihat kemungkinan-kemungkinan bisnis dikawasan-kawasan maritim yang meliputi 96% total wilayah Kepri, terutama sekali terkait dengan pungutan retribusi jasa labuh jangkar di Selat Kabil dan Perairan Tanjung Berakit.

Gubernur Ansar membuka kemungkinan untuk memberikan satu pelabuhan khusus kepada BUP Kepri agar dapat digunakan sebagai shorebase pemasok suplai dan logistik ke kapal-kapal yang melabuhkan jangkar di dekat perairan Batam dan Bintan.

Terakhir terhadap Perumda Air Minum Tirta Kepri Gubernur Ansar menjanjikan akan memberikan waktu khusus untuk mendalami perusahaan ini dikarenakan ini merupakan perusahaan vital yang menyangkut hajat hidup masyarakat umum. Apalagi menurutnya kedatangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono minggu depan ke Kepri menjadi momentum tepat untuk mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi Tirta Kepri.

“Hari Kamis atau Jumat Pak Menteri PUPR mau meninjau Tanjungpinang dan Bintan. Saya akan menemukan beliau dengan Tirta Kepri juga mengajak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk solusi sumber air bersih dan distribusi pipa air,” kata Ansar.

Gubernur Ansar berharap melalui pertemuan ini menjadi titik awal atas bangkitnya BUMD Kepri dan itu membutuhkan komitmen dan kesungguhan dari semua pihak.

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut Wakil Ketua I DPRD Kepri Hj. Dewi Komalasari, Asisten II Syamsul Bahrun, Inspektur Daerah Kepri Irmendas, Kepala Dinas Perkim Mahyudin, Kepala Dinas PUPR Abu Bakar, Kepala Dinas LHK Hendri, Kepala Dinas Perindag Burhanudin, Direktur PT. Pembangunan Kepri Azwardi, Direktur PT. Pelabuhan Kepri Darmansyah, Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat.

(rls/hsn)