Alumnus jurusan Sosiatri, Fisipol UGM ini betah menetap dan banyak berkesenian di Bali hingga meninggal. Banyak pencapaian dan pengakuan atas sepak terjangnya sebagai penyair atau seniman. Antara lain Umbu mendapatkan Penghargaan Seni pada tahun 2019 dari Akademi Jakarta.
Kabar berpulangnya Umbu ramai dikabarkan banyak pegiat sastra melalui media sosial. “Sahabat kita, bung Umbu, berpulang. Guru batin kami pamitan dinihari tadi,” tulis penyair Warih Wisatsana di akun Facebooknya.

Meninggalnya Umbu juga disampaikan oleh Komunitas Kenduri Cinta dalam akun Twitter @kenduricinta yang mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Umbu. “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun… Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati Bapak Umbu Landu Paranggi. Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara. #MaiyahBerduka.”
Ucapan duka cita juga datang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang lama tinggal di Yogyakarta. “Selamat jalan Umbu Landu Paranggi. Presiden Malioboro sekaligus guru dari para guru penyair Tanah Air,” tulis Ganjar di akun twitter @ganjarpranowo.
“Umbu Landu Paranggi, mahaguru para penyair di Indonesia, wafat. Pergilah kuda Sumba kami. Dalam kilat derapmu. Menuju ufuk jauh. Ringkikmu menggema, di ladang ilalang terbuka Folded hands,” tulis @puthutea.
Innalillahi… Selamat berpulang guru misterius yang selalu bertopi flat cap.
(hsn)

















