Penampakan Gedung DPRD Kabupaten Blitar Jebol Akibat Diguncang Gempa Malang

Gedung DPRD Kabupaten Blitar jebol dan mengalami kerusakan cukup parah.(foto okezone)

BLITAR, AlurNews.com – Gedung DPRD Kabupaten Blitar tak lepas dari guncangan gempa pada Sabtu (10/4) siang. Bahkan plafon jebol dan genting-genting rontok.

Anggota DPRD Kabupaten Blitar Wasis Kunto Atmojo mengatakan kondisi Gedung DPRD Kabupaten Blitar amburadul akibat gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Malang dan sekitarnya.

Akibat gempa tersebut, banyak genting yang runtuh, plafon juga jatuh, hingga tembok bangunan retak.

Ia juga meminta agar yang tidak berkepentingan tidak diizinkan masuk ke ruang DPRD Kabupaten Blitar, karena di dalam ruangan banyak data-data penting.

“Hari ini beberapa staf hadir, namun atas kebijakan pimpinan tidak boleh orang lain yang tidak berkepentingan masuk. Di dalam masih amburadul, dan pengamanan dokumen serta barang berharga di kantor penting,” kata dia, Sabtu (10/4/2021).

Pihaknya menegaskan beberapa ruangan termasuk ruang rapat paripurna tidak dapat digunakan. Untuk itu, diharapkan perbaikan segera dilakukan.

“Kami berharap segera dilakukan pembenahan dengan biaya tidak terduga. Harapan kami secepatnya pimpinan koordinasi dengan sekda untuk membahasnya. Ruang paripurna tidak bisa digunakan, jebol semua,” kata Wasis.

Sementara, belasan warga di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dilaporkan dirawat di sejumlah layanan kesehatan pascagempa.

“Sudah tertangani semua, karena hanya luka ringan,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik di Blitar, Sabtu.

Pihak BNPB mencatat hingga Sabtu (10/4) ada enam orang tewas dan satu orang luka berat akibat gempa di Malang, Jatim berskala 6,7 SR, Sabtu siang.

“Warga meninggal dunia berjumlah enam warga dan satu lain mengalami luka berat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati kepada wartawan, Sabtu (10/4).

Jumlah itu berdasarkan data hingga pukul 18.00 WIB. Dari enam korban jiwa, tiga orang berada di Kabupaten Lumajang, dua warga meninggal di antara wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang, dan satu di Kabupaten Malang.

“BPBD Kabupaten Lumajang mencatat ada titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari. Jumlah warga mengungsi masih dalam pendataan. Sedangkan di Kabupaten Malang, Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung belum ada laporan warga yang mengungsi,” ucapnya.

Pihaknya juga masih terus mendata jumlah kerusakan bangunan akibat guncangan gempa itu.(*)