PAPUA, AlurNews.com – Dampak lanjutan dari tindak kerusuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua kini dirasakan warga. Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar mengungkapkan persediaan bahan makanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, saat ini hanya mencukupi untuk kebutuhan tiga hingga empat hari.
Hal ini disebabkan tidak ada pesawat yang terbang ke daerah itu setelah adanya kasus penembakan guru oleh KKB.
“Memang benar persediaan bahan makanan di Beoga berkurang karena tidak ada pesawat masuk,” katanya, Selasa 13 April 2021.
Ia menyebut di Beoga ada 12 warung atau kios besar dan kecil namun persediaan mereka juga mulai menipis.
Pesawat, kata dia, tidak mudah mendarat di lapangan terbang Beoga karena sebelum mendarat pesawat harus terbang melintas di sebelah utara, yang saat ini menjadi tempat persembunyian KKB.
“Pintu masuk ke lapangan terbang Beoga harus melalui sisi utara di mana KKB bersembunyi sehingga saat pesawat terbang rendah ketika mau mendarat dapat menjadi sasaran penembakan,” katanya menegaskan.
Ia mengakui bahwa lapangan terbang sudah dikuasai KKB, namun pintu masuk ke lapangan terbang harus melalui sebelah utara itu sehingga pilot takut untuk terbang ke Beoga.
Untuk mencapai lokasi tersebut cukup sulit karena berada di ketinggian sehingga dengan mudahnya KKB menembak bila anggota Polri/TNI menuju lokasi tersebut.(*)
Sumber: Tempo