AlurNews.com – PSG membalas kekalahan mereka di tangan Bayern Muenchen di final Liga Champions musim 2019/2020 lalu, dengan penampilan mereka pada leg pertama babak perempat final Liga Champions di Jerman pada pekan lalu.
Namun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai semi-final. PSG vs Bayern Muenchen bakal kembali bertemu pada leg kedua pada Selasa (13/4) malam.
Sayang, dalam laga ini sejumlah pilar tidak bisa turun lapangan. Laga ini menjadi penentuan laju kampanye mereka di tingkat Eropa tahun ini.
Bayern tidak bisa diperkuat Robert Lewandowski di leg kedua karena sang striker sedang menjalani pemulihan dari cedera, namun Thomas Muller, Kingsley Coman, Leroy Sane, dan Eric-Maxim Choupo-Moting tersedia untuk menjalani perjalanan ke Prancis.
Sementara itu, Marqinhos diragukan bisa tampil untuk PSG setelah absen dalam pertandingan Ligue 1 Prancis lawan Strasbourg.
Manuel Neuer yakin Bayern Munich akan bisa menyingkirkan Paris Saint-Germain di babak perempat-final Liga Champions.
Bayern menelan kekalahan Eropa pertama mereka di bawah asuhan Hansi Flick, ketika mereka mengakui keunggulan PSG 3-2 di Allianz Arena.
Untuk bisa lolos ke semi-final, Bayern harus menang dengan selisih dua gol atau memiliki lebih dari tiga gol tandang di Parc des Princes, namun Neuer optimistis timnya akan bisa memanfaatkan kelemahan PSG, yang disebutnya memiliki masalah di pertahanan.
“Kami harus tetap tenang di kepala kami, tapi memiliki api di hati kami. Kami ingin mendekati permainan dengan cara yang benar, dengan motivasi, sikap yang baik tentunya, dan stabilitas yang Anda butuhkan melawan pemain cepat seperti itu,” ujar Neuer kepada Bundeliga.com.
“Kami harus tetap tenang, memainkan sepakbola menyerang dan menempatkan mereka di bawah tekanan. Mereka memiliki masalah di lini belakang. Jika kami menciptakan peluang sebanyak yang kami lakukan di Munich, maka kami bisa melakukannya.”
Namun, legenda Bayern Lothar Matthaus merasa klub besutan Flick adalah unit yang kurang kohesif dibandingkan musim lalu.
“Tim selalu mengambil resiko tinggi, tapi ketika kami kehilangan bola, mereka tidak lagi kompak seperti musim sebelumnya, ada kekurangan kecerdasan dan kecepatan,” ujar Matthaus kepada Kicker.(*)
Sumber: Goal