Waktu lain yang dianjurkan untuk pemeriksaan GeNose sebaiknya satu jam setelah berbuka puasa. Sedangkan, pada hari-hari biasa untuk skrining SARS Cov-2 lewat embusan napas ini pengguna diminta puasa, tidak makan dan minum berbau khas.
“Selain itu, tidak merokok sekitar 30-60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan begitu, meminimalisir terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19,” kata peneliti Genose lainnya, dr Muhammad Saifuddin Hakim, menambahkan.
Dian kembali menerangkan, saat ini GeNose C19 sedang berproses validasi eksternal sebelum bisa digunakan dalam penanganan Covid-19 nasional.
Validasi eksternal merupakan uji diagnostik yang dilakukan secara independen tim peneliti lain.
Beberapa peneliti yang terlibat dalam validasi eksternal ini antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Universitas Andalas.
Ia berharap, validasi eksternal ini membuahkan hasil akurasi konsisten.
Saat ini, GeNose C19 telah diterapkan sebagai syarat pemeriksaan pelaku perjalanan kereta api dan pesawat terbang. Ada 44 stasiun telah menggunakan GeNose, menyusul empat bandara di Medan, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya.
“Kalau dari validasi eksternal ini hasil akurasi konsisten kemungkinan besar GeNose direkomendasikan Kemenkes untuk perluasan pemakaiannya, termasuk di puskesmas,” ujar Dian.(*)
Sumber: Republika