AlurNews.com, Batam – Pengurus Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia (IKAMI) berencana mengumpulkan semua pelajar dan mahasiswa Sulsel di Batam
Pelajar dan Mahasiswa yang didata itu berasal dari berbagai latar belakang suku seperti, Bone, Makassar, Wajo, Bulukumba, Toraja, Luwu.
Ketua IKAMI Sulsel, Muhammad Jasming Agus mengatakan, pendataan pelajar dan mahasiswa tersebut bertujuan untuk membahas berbagai persoalan yang ada di sekitar mahasiswa dan pelajar Sulsel di Batam dan juga meningkatkan organisasi IKAMI.
“Membentuk SDM yang berkompeten dan berintegritas. Meningkatkan peran aktif mahasiswa Sulsel dalam berorganisasi, menyalurkan bakat, melestarikan kebudayaan dan kepedulian terhadap masyarakat. Serta menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, pemerintah, serta lembaga organisasi masyarakat kedaerahan lainnya,” kata Jasming Agus (Jumat, 23 April 2021).

Acara yang dihadiri sekitar 50 orang yang terdiri dari pengurus anggota dikemas dalam diskusi ringan tentang aktivitas Ikami Sulsel-Batam. Acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Kepulauan Riau dari komisi IV, Sirejudin Nur. Sebelum dialog itu, tiap pengurus IKAMI Sulsel Cabang Batam memperkenalkan diri.
Selepas acara Sirajudin Nur yang juga merupakan salah satu Tokoh Sulawesi Selatan memberikan harapan kepada Pengurus IKAMI Sulsel-Batam.

“Ikami ini asal Sulawesi Selatan bisa berkembang menjadi wadah mahasiswa berasal dari Sulawesi Selatan untuk mengembangkan potensi diri, kemudian berbuat yang baik untuk masyarakat.” ucap Sirajudin.
“Saya sebagai orang sulawesi selatan sangat mendukung kegiatan IKAMI. Saya mengajak sekaligus mengundang semua warga Sulawesi Selatan yang saat ini sedang menuntut ilmu di kampus dan juga di sekolah sekolah yang ada di wilayah Kepri khususnya di Batam, untuk segera bergabung segera ke IKAMI. Karena ke depan kita akan memperkuat IKAMI ini sebagai ini sebagai organisasi mahasiswa dan pelajar asal Sulawesi Selatan yang bisa tampil di tengah-tengah masyarakat sebagai pemberi solusi dan juga sebagai penyeimbang dalam pembangunan di kota Batam” pungkas Sirajudin.
(ach)