Kisah Zul Padli S Dalimunthe, Anak PETANI yang Punya Semangat Tinggi

Sedihnya, Zul selama sekolah di tingkat SMP, Zul tidak pernah ganti seragam. Kenapa demikian, Zul memang terlahir dari keluarga yang kurang mampu.

“Selama 3 tahun duduk di MTS tidak ada ganti seragam sampai seragam mengetat dibadan. Sehingga saya kadang minder sama kawan-kawan disekolah dan bahkan sepatu, tapaknya pun sampai bolong. Jika hujan datang, jalan basah air masuk ke dalam,” katanya.

Setelah itu Zul berhasil lulus dari MTS, Zul bertekad melanjutkan jenjang sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Yakni SMK Pertanian. Disitu saya sempat cekcok sama orang tua, karena orang tua saya tidak sanggup membiayai saya sekolah disitu karna mahal. Tapi saya tetap ngotot. Sampai saya mengelontarkan kata jika sekolah disitu tidak bisa saya gak usah sekolah lagi,” kenang Zul ketika itu.

Dikarenakan orang tuanya tidak bisa memenuhi permintaannya, orang tuanya pun pasrah, Zul terpaksa putus sekolah. Walau ketika itu, orang tuanya merasa bersalah. “Ayah dan ibuku ketika itu sampai nangis dan berkata. Maafkan kami nak, sebagai orang tua yang tidak bisa bertanggungjawab dan tidak bisa menyekolahkan mu. Padahal semangat mu sangat besar,” kata Zul menceritakan perkataan sang ayah, sembari meneteskan air mata mengenang masa sulitnya.

“Tapi saya pun sadar ketika itu. Dan tidak tega juga. Jadi saya bilang. Tidak apa-apa Ayah. Ini mungkin sudah takdir. Suatu saat ada jalan terbaik untuk kita semua sekeluarga dan untuk saya sendiri,” kata Zul membalas perkataan orang tuanya.

Menjadi anak putus sekolah, Zul pun sehari-hari selama satu tahun hanya bisa menyaksikan teman-teman bersekolah. Walau terkadang Zul merasa sedih. Bahkan Zul seringkali mendapatkan ejekan. Zul hanya bisa membalas dengan senyuman. Walau hatinya terkoyak-koyak.