Menariknya, tradisi semacam ini masih dilestarikan hingga saat ini. Dan dalam ingatan sayaz di kampung sepertinya hanya kunnut ini yang belum tersentuh moderenisasi. Ya, kalau bisa jangan dong. Sedang yang lainnya sudah secara perlahan ditinggalkan, dianggap kurang modern. Ketinggalan zaman.
Contoh sederhananya, dulu ketika orang mau mendirikan rumah sangat jarang menggunakan jasa tukang. Semua dikerjakan secara gotong-royong. Sekarng rumah-rumah sudah berganti model pun demikian yang mengerjakannya, sudah ditangani tukang profesional.
Reportnya kalau mau menggeser posisi rumah agak ke depan, ya rumah harus dibongkar dahulu. Beda kasus kalo rumah duluan (rumah panggung) jika mau dipindah, tinggal digotong saja beramai-ramai. Mungkin ini juga bagian dari moderenisasi? Entahlah.
Saya kemudian membayangkan, andaikata kunnut ini juga tersentuh monderenisasi. Mungkin orang-orang masih membawa kue-kue langgar. Tapinya tidak lagi dengan menggunakan talam. Sudah diganti dengan kotak kue yang mudah dibeli dipasar Minggu-an. Alasannya klasik, lebih efisien dan tak perlu mengeluarkan tenaga ekstra.
Bukankah duduk-duduk dengan mengitari talam yang berisi hidangan menciptakan suasana keakraban. Karena mungkin sebelumnya para warga sibuk dengan aktivitasnya di ladang. Barulah pada momen-momen seperti kunnut itu bertemu. Beramah tamah, menanyakan kabar bagaimana panen tahun ini. Susana tercipta begitu akrap tanpa harus ada yang sibuk dengan gadget-nya.
Itulah sebenarnya maksud dari perayaan kunnut itu. Untuk merekat kembali jalinan silaturahmi, karena mungkin saja dalam beberapa waktu, antar warga sibuk dengan kegiatannya baik di ladang atau di kebun. Maka di depan talamlah kemudian di pertemuan kembali. Tidak seperti sekarang, orang bertanya kabar melalui kolom komentar.
kita tidak ingin dengan moderenisasi menghancurkan budaya-budaya lokal yang telah terpelihara sejak lama. Karena ketika kita sudah abai terhadap tetangga serta hilang rasa empati maka kemudian akan lahir manusia-manusia yang apatis. Orang Jakarta sering menyebutnya loe-loe gue-gue.