Perahu Nelayan Dihantam Gelombang, 5 Nelayan Terombang-ambing di Laut

Ilustrasi -- Nelayan yang terombang-ambing di lautan dievakuasi oleh warga.(alurnews.com/ist tangkapan layar)

LAMPUNG, AlurNews.com – Sebuah perahu nelayan yang sedang beraktivitas di laut dihantam gelombang. Akibatnya, lima nelayan bagan terombang-ambing di perairan Selat Sunda wilayah Bakauheni, Provinsi Lampung.

Beruntung, satu per satu, nelayan tersebut ditemukan masyarakat di perairan Pulau Sebesi, Lampung, Rabu (5/5) siang.

Keterangan yang diperoleh dari warga Pulau Sebesi, Rabu (5/5) petang, satu per satu nelayan menggantungkan hidup dengan pecahan fiber selama lebih dari 24 jam. Mereka terombang ambing di hempas gelombang laut tanpa tahu ke mana arah berlabuh. Kapal perahu nelayan dari Pulau Sebesi yang sedang melaut melihat keberadaan seseorang yang mengapung di laut.

“Satu-satu ditemukan nelayan yang mengapung menggunakan pelampung viber,” kata Helmi, warga Desa Tejang, Pulau Sebesi seperti dikutip Republika.co.id.

Dia mengatakan, dari satu orang nelayan yang berhasil diselamatkan warga Pulau Sebesi, tersebut, diketahui jumlah mereka berlima sedang melaut menggunakan perahu bagan.

Nelayan tersebut berasal dari Keramat, Lampung Selatan, dan menjaring ikan di perairan Selat Sunda wilayah Bakauheni. Keterangan nelayan tersebut, semua nelayan selamat tapi, tidak diketahui semua terdampar di wilayah perairan Pulau Sebesi.

Helmi memberikan video penyelematan oleh warga Pulau Sebesi, terhadap seorang nelayan  yang sudah terapung selama 24 jam lebih, sejak kapalnya pecah dan tenggelam pada malam hari.

“Perahu kami tenggelam di Tungku III. Ada lima orang, selamat semua,” kata seorang lelaki nelayan yang selamat.

Lima nelayan tersebut berasal dari Keramat dan melaut di perairan wilayah Bakauheni, menggunakan perahu untuk mencari ikan, lalu kapal perahu pecah dan tenggelam di wilayah Tungku III.

Mereka diperkirakan selama semua, meskipun hanya terapung menggunakan pecahan viber, yang terombang-ambing gelombang laut.

Menurut nelayan lelaki tersebut, perahu yang ditumpanginya perahu bagan, di tengah laut terempas gelombang laut, terjadi kebocoran dan perahu pecah, lalu tenggelam.

Para nelayan masing-masing menyelamatkan diri dengan menggantung pecahan viber, sampai kelimanya terdampar di perairan Pulau Sebesi, yang berjarak dari perairan Bakauheni sekitar ratusan mil. (*)