BATAM, AlurNews.com – Muhlis (40) Guru SMKN 5 Batam mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruang kerjanya. Aksi bunuh diri inipun mendapatkan ucapan belasungkawa dari warganet di media sosial Facebook.
Muhlis Guru SMKN 5 Batam diduga bunuh diri akibat depresi, bisnis percetakan yang tak lancar belakangan ini.
Mendengar kabar duka itu, netizen/warganet ramai-ramai ucapkan belasungkawa.
“Innalillahi wainnailaihi roojiuun semoga Allah mengampuni dosa nya,” tulis pemilik akun fb Kanca Tirana.
“Innalilahi wannalahi rojiun semoga Alloh mengampuni dosa dosanya Amin,” tulis Sri Titik warganet yang ikut mengomentari kabar duka itu.
Hingga saat ini, kabar duka meninggalkannya Muhlis Guru SMKN 5 Batam yang ditemukan anaknya bersama Kepala Sekolah SMKN 5 Batam diruang kerjanya dengan posisi gantung diri di dinding terus mendapatkan perhatian dari warganet. Hingga pukul 19:30 wib, ucapan belasungkawa pun terus mengalir, Sabtu, 22/5/21.
Salah satunya juga, pemilik akun Facebook Yulia Gusni juga mengungkapkan rasa belasungkawanya.
“Semoga ada ampunan untukmu sang pengabdi,” tulis Yulia Gusni.
Dalam berita sebelumnya, AKP Yusriadi Yusuf Kapolsek Sagulung mengungkapkan kronologis Muhlis Guru SMKN 5 Batam yang ditemukan gantung diri di ruang kerjanya di SMKN 5 Batam, Sagulung.
AKP Yusriadi Yusuf, Kapolsek Sagulung mengatakan, pada hari sabtu tanggal 22 mei 2021 sekitar pukul 07.00 wib anak korban mencari korban karena tak pulang ke rumah dan kemudian mencari ke tempat kerja korban di smk 5 dan bersama dengan kepala sekolah smk 5 masuk keruang kerja korban di workshop smk 5 dan menemukan korban sedang tergantung di dinding ruangan workshop smk 5 Batam.
“Berdasarkan keterangan saksi yasir bahwa pada hari jumat tanggal 21 mei 2021 sekitar 18.30 wib korban masuk smk 5 dan berjumpa dengan saksi yasir yang pada saat itu sedang berada di mesjid smk 5, kemudian saksi yasir melambaikan tangan sambil mengucapkan selamat hari raya dan di balas ucapan oleh korban. selanjutnya korban dengan mengendarai sepeda motor pergi ke ruang kerja dan masuk ruang kerja tidak keluar ruangan lagi,” ungkap Kapolsek Sagulung, 22/5/21.
Korban di ketahui gantung diri setelah anak korban mencari keruangan kerja korban dan karena ruang terkunci dari dalam, selanjutnya anak korban meminta bantuan kepala sekolah dan guru ridwan untuk masuk ke ruangan.
“Keterangan istri korban. Pada hari Jumat, 21 Mei 2021 sekira pukul 07.30 wib, korban pamit dengan istrinya untuk pergi kerja dan kemudian siang harinya sampai malam istrinya beberapa kali nelpon dan wa korban, namun tidak di jawab-jawab dan pada hari sabtu tanggal 22 mei 2021, pukul 07.30 wib istri korban mendapat informasi dari anaknya bahwa korban sudah meninggal di SMK neg 5 Batam dengan cara gantung diri,” kata AKP Yusriadi Yusuf.
Istri korban juga menerangkan bahwa korban sedang menjalankan bisnis percetakan, dimana beberapa hari terakhir ini, korban sering pusing dan mengeluh tentang bisnisnya karena pengiriman bahan-bahan percetakan susah datangnya dari bandung dan setiap dikirim pasti kurang terus. “Belum lagi pihak sekolah mendesak nelpon-nelpon korban terus dan istrinya melihat suaminya (korban) akhir-akhir ini kondisi kesehatannya agak ngedrop karena sering pusing itu. Dan Istri korban juga menerangkan bahwa korban tidak ada mengalami derita sakit lama (menahun),” jelasnya.
Saat ini, jenaza korban di periksa oleh inafis polresta barelang dan setelah itu di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Batam untuk di visum et repertum.
Sebelum mengakhiri hidupnya, guru honor bernama Muklis (40) ini meninggalkan pesan atau wasiat untuk istrinya tercinta.
“Iya benar. Ditemukan ada surat wasiat yang isinya tertulis, ayah gagal, titip anak-anak,” kata AKP Yusriadi Yusuf, Kapolsek Sagulung, 22 Mei 2021.
(Dms)