Pasien di Bantul Kabur dari Selter Isolasi, Mengaku Kangen dengan Kambingnya

Petugas layanan kamar menggunakan pakaian APD lengkap saat menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah kamar di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sumatera Barat, Jumat (25/9/2020). Data Gugus Tugas COVID-19 Sumatera Barat menyebutkan sebanyak 23 orang karyawan hotel tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab berkala dan sudah menjalani isolasi mandiri, namun demikian hotel itu tetap beroperasional dengan memberlakukan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.

YOGYAKARTA, ALURNEWS.COM – Seorang pasien positif covid-19 yang sedang menjalani isolasi, yakni pria asal Wijirejo, Pandak kabur dari tempat isolasi di selter kabupaten, di Niten, Sewon, Senin (7/6/2021) malam.

Kabar itu pun sempat menjadi pergunjingan warga. Kini alasan kaburnya pasien itu akhirnya terkuak. Laki-laki berusia 25 tahun itu kabur dari selter kabupaten karena kangen dengan kambing peliharaannya.

“Dia kangen dengan kambingnya. Kebetulan, dia bersama adiknya menjalani isolasi di selter. Sejatinya, dia sudah boleh pulang pada Selasa (8/6). Tapi enggak sabar, sehingga memilih pulang duluan pada Senin (7/6) malam,” kata Panewu Pandak Kusmardiono, Rabu (9/6/2021) dikutip dari harianjogja.com.

Menurut mantan sekretaris Dinas Perhubungan Bantul ini saat ini pasien tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Untuk logistik, disediakan oleh tetangga pasien.

Mengenai warga yang sempat kontak dengan pasien tersebut, Kusmardiono memastikan warga Pandak tidak ada yang kontak dengan pasien tersebut usai kabur dari selter Niten. “Jadi, tidak perlu ada tracing lanjutan,” paparnya.

Lebih lanjut, Kusmardiono mengungkapkan saat ini di Pandak ada sekitar 79 warga positif Covid-19.

Jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah, menyusul belum keluarnya hasil swab PCR dari tracing klaster pengajian, untuk 40 orang.

“Selain klaster pengajian, ada klaster hajatan. Kemarin untuk klaster hajatan ada 9 yang diswab, saat ini dari sembilan, ada lima yang isolasi di selter kalurahan. Sisanya isolasi di rumah,” ucap Kusmardiono.

Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Joko Purnomo mengakui adanya kejadian pasien Covid-19 yang kabur dari tempat isolasi.

Saat ini, pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut sudah pulang ke rumahnya.

“Pasien yang keluar dari selter ini saat ini sudah di rumah. Sekarang sudah melakukan isolasi mandiri di rumah, dibantu tetangga kiri kanannya untuk logistiknya,” kata Joko.

Joko menduga, pasien tersebut kabur dari selter karena ada kejenuhan selama menjalani perawatan. “Mungkin mengalami kejenuhan, sehingga akhirnya meninggalkan selter menuju ke rumah,” papar Joko yang juga wakil bupati Bantul ini.

Menurut Joko, kejadian pasien positif Covid-19 kabur dari selter baru kali pertama terjadi sejak dirinya menjadi ketua harian gugus tugas Covid-19 kabupaten.

Sejauh ini, Joko mengaku sudah melakukan tracing terhadap orang yang sempat berkontak dengan pasien tersebut.

“Sementara memang sudah ditracing. Pasien juga sudah melakukan isolasi mandiri,” ucap Joko. (*)