Jakarta , Alurnews.com – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar siap memperjuangkan dan memberikan solusi atas aspirasi berkaitan dengan problem kesehatan, pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga persoalan di desa-desa yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Di antaranya, aspirasi mengenai peningkatan literasi desa yang masih terbilang sangat minim terlebih di tengah kegiatan belajar mengajar via daring.
Demikian ditegaskan Gus Muhaimin, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar dalam rilis resmi yang diterima Parlementaria, Jumat (20/8/2021) usai sebelumnya melakukan dialog dan silaturahmi dengan segenap tokoh dan elemen masyarakat Provinsi Sultra yang digelar secara virtual, Kamis, (19/8/2021). Acara ini dibalut tema Roadshow Politik Kesejahteraan ‘Gus Muhaimin Mendengar’.
“Mendengar aspirasi dari perwakilan masyarakat yang ada di Provinsi Sultra, maka saya selaku Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) siap memperjuangkan ke pihak terkait baik eksekutif maupun legislatif. Saya siap memperjuangkan dan memberikan solusi terkait dengan berbagai problem kesehatan, Pendidikan, UMKM hingga persoalan di desa-desa,” ujar politisi PKB tersebut.
Sebelumnya, di sela-sela pertemuan itu terdapat aspirasi dari pegiat literasi desa diwakili Ana yang cukup menyita perhatian. Sambil tersedak menahan tangis, ia menjelaskan bahwa pendidikan di desanya masih sangat minim dan mengkhawatirkan, terlebih mengenai kebijakan kegiatan belajar mengajar via daring. “Pendidikan di Sultra belum diperhatikan. Saya harap Bapak (Gus Muhaimin) jadi ujung tombak untuk Sultra dan Sulawesi, bukan hanya Jawa,” pesannya.
Sementara itu, praktisi kesehatan yang diwakil oleh anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra, dr. Wayong meminta Presiden untuk membuat platform penanganan Covid-19 secara terpusat. Seperti, ungkap dr. Wayong, antara lain menyusun kebijakan penanganan pandemi sesuai standar global, mempercepat capaian target vaksinasi dan meningkatkan 3T serta meningkatkan kapasitas laboratorium di daerah khususnya Sultra.
Selain itu, pegiat UMKM Sultra yang diwakili Hera mengatakan pihaknya turut terdampak Covid-19 yang mengakibatkan usahanya berhenti sementara disisi lainnya ia mempunyai cicilan ke bank. “Bantuan yang sering dijanjikan banyak yang tidak dapat. Padahal, UMKM rata-rata mempunyai hutang ke Bank. Saya kira ke depan UMKM benar-benar diperhatikan hingga ke daerah. Karena, tidak semua bantuan UMKM yang menerima,” papar pegiat UMKM Sultra ini.
Pada kesempatan yang sama, salah satu kepala desa di Sultra, Lukman Tumareno menyampaikan susahnya pupuk yang bisa diakses di desanya. Namun, katanya, beruntung pemerintah menyalurkan dana desa, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa dan Program Padat Karya Tunai. “Meskipun, bantuan masih tergolong kecil akan tetapi dapat membantu terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini,” tutupnya.
Sumber : dpr.go.id