Gesa Lelang SPAM Batam, Agar Investasi Jaringan Pipa Segera Terealisasi

(Ft.istimewa)

BATAM, AlurNews.com – Lelang kerjasama operasional dan pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam mendapat atensi dari berbagai pihak, terutama dunia usaha. Salah satunya adalah DPD REI Khusus Batam, yang berharap BP Batam tak lagi mengulur waktu lelang.

Ketua DPD REI Khusus Batam Achyar Arfan mengatakan, para pengembang properti di Batam sangat berharap BP Batam segera menetapkan opeartor definitif, agar investasi pengembangan jaringan pipa distribusi dapat segera dilaksanakan.

“Satu hal yang belum ada yakni pengadaan jaringan induk baru,” ujar Achyar.

Investasi jaringan induk baru bertujuan untuk pengembangan distribusi air bersih untuk kawasan baru. Achyar menegaskan, pengembangan properti akan semakin lancar, jika jaringan induk baru sudah terpasang.

“Misalnya ditambah jaringan induk baru, maka akan ada perluasan proyek properti,” ungkapnya.

Ia percaya bahwa BP Batam selaku regulator SPAM akan mengedepankan keputusan terbaik, demi kepentingan dunia usaha dan masyarakat Batam.

“Kalau bisa secepatnya, tentukan keputusan tender untuk jangka panjang. Untuk REI sendiri, sambungan baru plus jaringan induk tadi menjadi konsen kami tentunya,” terangnya.

Ia juga menyoroti masalah layanan sambung baru. Sudah menjadi rahasia umum, ketika pengembang mengajukan permintaan sambungan air, tapi tidak diimbangi oleh jumlah meteran air yang ada. Namun, perlahan-lahan menurut Achyar sudah mulai ada peningkatan.

“Operator yang baik adalah yang memiliki data tentang pertumbuhan jumlah penduduk dan hunian di Batam. Sehingga kelak, bisa menyesuaikan jumlah pemesanan meteran air terhadap kebutuhan para pengembang. Seharusnya data dan investasi untuk kebutuhan sambungan baru,” jelasnya.

Pengembang properti di Batam optimistis tahun ini pasar properti akan kembali mengalami peningkatan. Persentasenya hingga lima persen. Sebab permintaan terhadap rumah murah bersubsidi diprediksi akan meningkat.

“Tahun ini, Batam dapat jatah pembangunan rumah murah bersubsidi sebanyak 1.200 unit dari pemerintah. Untuk harganya saat ini, belum berubah dari tahun lalu. Rp 156,5 juta per unit,” ungkapnya. (*)