Wahyu Wahyudin juga mempertanyakan kalimat yang dimunculkan oleh panitia terkait Prakualifikasi dinyatakan gagal sehingga tender diulang. “Apanya yang gagal, Prakualifikasi nya atau panitia nya? Malah yang saya lihat disini, yang gagal itu panitianya. Selalu menunda-nunda proses tender. Sebaiknya panitia ditinjau ulang. Sebab ini bisa berdampak buruk buat masyarakat maupun pemerintah,” menurutnya.
“Proses lelang Ini juga menjadi penilaian bagi setiap investor. Jika panitia tidak mampu melaksanakan lelang yang transparan dan cepat, ini juga buruk bagi investasi,” menurutnya lagi.
Lanjut Wahyu, jika proses lelang SPAM Batam selalu diundur. Persepsi ditengah masyarakat akan tercipta. “Jangan salahkan masyarakat jika menilai, menduga, lelang ini ada udang dibalik batu. Sebab ini selalu diundur, diulang. Wajar masyarakat menduga ini banyak kepentingan tertentu. Seperti ada adu kuat para dewa,” kata Wahyu.
Aneh! Prakualifikasi Lelang SPAM Batam Diulang Lagi, Ada Apa?
Soal Tender SPAM Batam, Rizki: Perusahaan Yang Dipilih Karena Kualitas bukan Karena Pesanan
“Tiga peserta sudah lolos, harus dilanjutkan saja. Kecuali kelima peserta tidak ada yang lolos, wajar jika lelang itu diulang atau dibuka kembali,” sambungnya.
Disamping itu, Wahyu juga menyoroti terkait ATB yang sempat dinyatakan tidak lolos di tahap prakualifikasi. “ATB dengan pengalaman dan pengelolaan yang sudah bagus, memang aneh jika dinyatakan tidak lolos. Panitia harusnya bisa menjelaskan apa alasannya tidak meloloskan ATB. Jelaskan secara rinci ke publik!, minta Wahyu.
Meski demikian, Wahyu meminta panitia SPAM Batam untuk segera membuka kembali tender tersebut. “tender SPAM Batam harus cepat dan transparan!, kata Wahyudin.
Data yang diperoleh alurnews sebelumnya, lelang SPAM Batam sebelumnya diikuti tiga konsorsium perusahaan dan dua peserta lokal.
Konsorsium pertama, diisi PT Krakatau Tirta Industri (KTI), PT Adaro Tirta Mandiri, Perum Jasa Tirta II (PJTII), dan PT Strivechem Indonesia.
Korsorsium kedua, diisi PT Moya Indonesia dan PT PP (Persero). Sedangkan konsorsium ketiga, diisi PT Panbil Utilitas Sentosa dan PT Suez.
Sedangkan pemain tunggal, yakni PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Adhya Tirta Batam (ATB).
Hingga saat ini, belum diketahui pasti, kapan lelang SPAM Batam dibuka kembali.
(RS)