Namun belakangan, pihak Ansar malah membantah, dan menyebut nama Jefridin yang akan dijadikan Sekdaprov Kepri tidak masuk dalam perjanjian atau kesepakatan politik Ansar-Marlin.
“Ini menarik. Jika soal kedekatan, tentu pak Adi yang bisa disebut lebih dekat pak Ansar. Lalu pak Jefridin apakah demikian? Pak Jefridin tentu lebih dekat dengan Wakil Gubernur Marlin. Ini persaingan yang sangat menarik,” ungkap Rosano.
Meski isu kedekatan yang disebut akan menentukan Sekdaprov Kepri. Rosano mengingatkan Panitia seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya atau seleksi terbuka Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk bekerja secara profesional.
“Jangan sampai tahapan seleksi itu hanya formalitas, padahal satu nama sudah dikantongi. Ujung-ujungnya yang terpilih, yang memiliki kedekatan. Kita tunggu saja, penentuan Sekdaprov Kepri, kedekatan atau integritas?,” sebut Rosano.
“Siapapun yang terpilih nanti. Bisa menunjukkan kinerja terbaik untuk Kepri,” pesan Rosano.
Sementara itu, Jefridin yang sempat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan, ia telah melalui berbagai tahapan.
Temuan Selisih Anggaran PEN dalam APBN Sangat Memprihatinkan
Saat ini, Jefridin terus fokus mengikuti berbagai tahapan yang akan dihadapinya.
“Alhamdulillah tahapan 1, 2 dan 3 sudah. Tinggal tahapan 4 dan 5 minggu depan,” ungkap Jefridin.
Mengenai kabar dukungan Anak Ansar terhadap calon lain. Jefridin enggan berkomentar soal itu. “Bismillah, kita ikuti tahapan yang ada. Kita berusaha yang terbaik. Hasilnya, insyaallah yang terbaik pula,” kata Jefridin.
(Red)