Volume Penjualan Semen Baturaja Tumbuh 5 Persen hingga September 2021

PT. Semen Baturaha Tbk penjualan mencapai 1,34 juta ton

JAKARTA, AlurNews.com – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatatkan pertumbuhan volume penjualan positif hingga kuartal III-2021.

Hingga September 2021, realisasi penjualan SMBR mencapai 1,34 juta ton.

Vice President Corporate Secretary Semen Baturaja Doddy Irawan mengatakan, realisasi ini tumbuh 5 persen jika dibandingkan dengan volume di periode yang sama tahun lalu sebesar 1,28 juta ton.

“Adapun realisasi penjualan SMBR periode bulan September 2021 tumbuh 6 persen jika dibandingkan dengan volume bulan Agustus,” kata Doddy dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).

Doddy menjelaskan, pertumbuhan itu selaras dengan langkah perusahaan yang mengoptimalkan penggunaan batu bara berkalori rendah, sebagai sumber yang paling ekonomis.

“Selain itu, SMBR juga memperbanyak rekanan vendor penyuplai batu bara,” ujar Doddy.

Dengan strategi dan realisasi tersebut, SMBR optimistis penjualan semen sampai dengan akhir 2021 dapat mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan, yakni sebanyak 2.189.534 ton, atau meningkat 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

SMBR pun menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 84,9 miliar.

Dana belanja modal tersebut digunakan untuk mendukung sejumlah agenda bisnis perseroan di tahun ini.

Doddy menyebutkan, salah satu program yang diprioritaskan SMBR ialah kegiatan penambangan untuk memastikan cadangan batu kapur, dengan mempersiapkan lahan tambang baru di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan yang telah memiliki progres sebesar 77,92 persen.

Selain itu, SMBR juga menyiapkan investasi untuk pengembangan program efisiensi operasional perusahaan.

Merespon capaian dan persiapan itu, Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memproyeksi kinerja emiten SMBR itu masih akan menarik di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi selama sepekan terakhir.

“Semester I tahun ini permintaan Semen Baturaja mulai meningkat, secara yoy juga meningkat dan mampu membukukan laba dari sebelumnya rugi. Ini bisa menjadi booster atau sentimen positif pelaku pasar,” tutur dia.(NA)