AlurNews.com – Tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kepri masih rendah, meski kasus Covid 19 melonjak.
“BOR rumah sakit masih 10,23 persen. Kalau sudah 60 persen, baru bisa dikatakan tinggi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, M Bisri.
Menurut dia, sampai saat ini tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit mencapai 392 unit atau 25,29 persen dari total 1.550 tempat tidur.
Sedangkan tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi terpadu mencapai 276 unit atau 8,09 persen dari total 3.411 tempat tidur.
“Pemerintah berupaya maksimal menekan angka kesakitan dan kematian,” ujarnya.
Bisri menyampaikan total pasien konfirmasi COVID-19 di Kepri per 17 Februari sebanyak 248 orang, yang tersebar di Batam 156 orang, Tanjungpinang 38 orang, Bintan 26 orang, Karimun 24 orang, dan Anambas 4 orang. Sementara Natuna dan Lingga tercatat nol kasus.
“Total kasus aktif hingga hari ini bertambah menjadi 1.157 orang, namun rata-rata bergejala ringan dan tingkat kematian rendah,” ungkapnya.
Ia memastikan sebanyak 35 rumah sakit dan 30 tempat isolasi terpadu di Kepri sudah sangat siap untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.
Dinkes Kepri mengajak masyarakat meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi dua dosis hingga penguat (booster) agar terhindar dari terpapar COVID-19.
“Varian omicron sekarang lebih cepat menyebar dibanding delta. Jadi tingkatkan prokes dan vaksinasi,” kata Bisri. (Ib)