Viral di Medsos, Aksi Petani Ukraina Curi Tank Rusia Bikin Ngakak Warganet

AlurNews.com – Video yang merekam momen saat seorang petani Ukraina tengah mencuri tank Rusia menggunakan traktor menggemparkan dunia maya.

Alhasil video yang diunggah sejak Senin (28/2/2022) itu langsung viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan oleh peneliti Arslon Xudosi melalui akun Twitter. Hingga kini, twit itu sudah disukai 14 ribu akun dan dibagikan ulang lebih dari dua ribu kali. Total, video itu telah ditonton lebih dari 800 ribu pengguna.

Mengutip cnnindonesia.com, dalam video tersebut, terlihat satu tank Rusia diangkut oleh petani Ukraina menggunakan traktornya. Satu orang yang menggunakan pakaian sipil kemudian mengejar traktor itu.

Sebagaimana dilansir MalayMail, tank dalam video tersebut diyakini merupakan kendaraan MT-LB Rusia. Kendaraan lapis baja ini memiliki banyak kegunaan dan diperkenalkan di era Uni Soviet pada 1950-an.

Twit Xudosi ini juga dibagikan oleh anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko, yang bercanda bahwa petani itu mencuri tank demi besi tua.

“Sedikit lelucon sebelum pembicaraan sulit, petani mencuri tank. Besi tua sangat berharga di Ukraina, maka orang-orang sangat senang memikirkan banyak uang yang bisa didapatkan jika mereka mengambil senjata musuh,” tulis Vasylenko di Twitter.

Selain Vasylenko, beberapa pengguna media sosial lainnya juga juga merespons positif “pencurian” tank ini.

“Ini yang dilakukan petani Ukraina saat Rusia menempatkan tank mereka di zona larang parkir,” kata salah satu warganet.

Pengguna lainnya menuliskan, “Saya yakin warga Ukraina merupakan kelompok dengan anggota paling gangster yang pernah saya lihat.”

“Seorang di Ukraina menarik satu tank Rusia. Semangat Ukraina menghadapi invasi ini sangat luar biasa,” tulis warganet lain.

Sejak pekan lalu, Ukraina memang sedang dalam gempuran tak henti pasukan Rusia. Ledakan dan pertempuran sengit terjadi di berbagai sudut kota.

Ukraina dan Rusia sudah sempat menggelar perundingan pada Senin (28/2), tapi gagal mencapai kesepakatan karena permintaan Moskow dinilai tak masuk akal. Mereka dijadwalkan menggelar perundingan kedua pada hari ini, Rabu (2/3). (ib)