Melalui video tersebut, pihaknnya menyampaikan untuk dapat melalukan audiens dengan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad terkait bantuan yang telah dijanjikan.
“Pertama ingin audiens dengan bapak Gubernur, yang kami ingin tanyakan dana yang Rp150 juta di tahun 2021 telah diserahkan secara simbolis namun hingga saat ini tidak ada. Memang bukan beliau yang menyerahkan, akan tetapi kami tidak melihat individunya, tapi instansi Pemprov Kepri yang memberikan,” katanya.
“Kemudian kabar penyerahan dana Rp46 juta, telah diliput media, kami tunggu, walau pada akhirnya setelah 2 hari tidak informasi atau klarifikasi. Kami tidak akan meminta atau jika dicairkan kami tidak akan mengambilnya,” ujarnya.
Menurut dia, Rumah tanfizh ini tidak pernah meminta bantuan, meski sudah selama 8 tahun berdiri. Pihaknya juga tidak pernah minta bantuan, tidak pernah mendatangi Kantor Wali Kota Batam, karena Pemko Batam tidak pernah menjanjikan.
“Berbeda dengan Pemrov Kepri, kami dijanjikan, maka kami mempertanyakan apa yang dijanjikan, bantuan fisik telah diliput media dan diserahkan, namun faktanya hingga saat ini kami belum menerima,”
“Kami minta kepada Bapak Ansar selaku gubernur memberikan perhatian atas hal ini. Kami tidak meminta-minta bantuan, namun karena dijanjikan dan dijadikan objek telah menerima bantuan, ini yang kami permasalahkan,” tandanya. (ib)