Influencer Asal Batam Diperiksa Bareskrim Soal Kasus Doni Salmanan

Arief Muhammad. (Foto: istimewa)

AlurNews.com – Influencer asal Batam, Arief Muhammad memenuhi panggilan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait kasus dugaan penipuan investasi aplikasi Quotex yang menjerat tersangka Doni Salmanan pada Kamis (17/3).

Selain itu, influencer lainnya Reza Oktovian alias Reza Arap juga memenuhi undangan Bareskrim untuk dimintai keterangan.

Keduanya diperiksa dalam pengembangan dugaan pencucian uang yang dilakukan tersangka. Arief dan Reza diketahui punya riwayat pernah mendapat aliran uang dari Doni.

Pantauan CNNIndonesia.com, Arap datang lebih dahulu sekitar pukul 10.00 WIB. Ia memilih bungkam dari pertanyaan wartawan di Bareskrim.

Selang beberapa menit kemudian, Arief tiba di Bareskrim. Dia mengatakan bahwa kedatangannya itu sebagai warga negara yang baik untuk membantu proses penegakan hukum yang dilakukan Polri.

“Kami datang untuk membantu proses penyidikan. Kebetulan kemarin undangannya dikirim, sebagai warga negara yang baik aku datang,” kata Arief sebelum memasuki Gedung Bareskrim, dikutip CNNIndonesia.com.

Setelah itu, kedua influencer dengan jutaan pengikut di media sosial itu pun masuk ke Gedung Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan.

Belum diketahui lebih lanjut mengenai materi pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap keduanya. Namun, penyidik tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah publik figur yang diduga kecipratan uang Doni.

Dalam hal ini, Arap pernah mendapat uang dari Doni Salmanan sebesar Rp1 miliar. Dia disawer saat sedang melakukan siaran langsung (live streaming) pada Juli 2021 lalu oleh Doni yang kala itu bekerja sebagai affiliator.

Reza Arap pun sempat meminta Doni berhenti menyetop saweran tersebut. Ia melakukan panggilan telepon video ke Doni. Dia bertanya apakah Doni berkeinginan agar uang itu dikembalikan. Namun Doni mengatakan dirinya ikhlas memberikan donasi.

Sementara Arief pernah menjual mobil mewah merek Porsche kepada Doni seharga Rp400 juta. Mobil itu dibeli jauh dari harga normal di pasaran. (ib)