Pelanggan: Jangan Cuma Minta Maaf, PLN Batam Mana Kompensasi Buat Kami

Kantor Bright PLN Batam. (Foto: PLN Batam)

AlurNews.com – Pemadaman listrik masih terus dialami oleh masyarakat, pelanggan Bright PLN Batam. Pemadaman bergilir berlangsung hampir setiap hari dengan durasi hingga 2 jam.

Tak hanya masyarakat biasa, pelaku usaha juga sangat terasa dengan pemadaman bergilir ini. Otomatis semunya menjadi tersendat, karena tak bisa menyalakan mesin, komputer dan lainnya untuk menunjang pekerjaan.

Pemilik usaha percetakan di bilangan Bengkong, Anto mengaku sangat dirugikan dengan pemadaman bergilir ini. Imbasnya, banyak pesanan dari pelanggannya tak dapat selesai tepat waktu.

“Banyak pelanggan yang komplain. Pesanan tak bisa selesai cepat waktu. Bagaimana mau kerja, hidupkan mesin sementara listrik padam,” ujarnya, Senin (21/3/2022).

Menurut dia, usahanya bisa merugi jika pemadaman listrik ini terus berlangsung setiap hari. Belum lagi barang elektronik penunjang usaha percetakan seperti komputer dan printer mudah rusak, karena listrik byar pet.

“Kalau seperti ini terus, kita sebagai pelanggan yang dirugikan. Bright PLN Batam hanya bisa maaf di medsos setiap ada pemadaman listrik. Seharusnya mereka memberikan kompensasi kepada pelanggan,” tegasnya.

Senada disampaikan Hasan, pelanggan PLN di kawasan Mega Legenda, Kecamatan Batam Kota. Pemadaman listrik yang sering kali terjadi akhir-akhir ini, sambungnya, sudah menimbulkan keresahan tersendiri bagi para konsumen.

Dampak aliran listrik yang dipadamkan secara tak menentu itu dapat menyebabkan kerusakan pada barang-barang elektronik rumah tangga.

“Hari ini di Mega Legenda mati lagi lampu. Kalau seperti ini caranya, rusaklah barang-barang elektronik di rumah,” ujarnya.

Pemadaman aliran listrik yang terjadi hari ini berlangsung kurang lebih hampir 2 jam. Bukan hanya sekali ini saja aliran listrik mati, namun hampir setiap hari listrik padam di kawasan tempat tinggalnya.

“Kalau telat bayar kita diputus, tapi kalau aliran listrik mati seperti ini PLN hanya bilang maaf saja,” kata Hasan dengan nada kesalnya. (t)