AlurNews.com, Bali – Kata Rahajeng Rahina Saraswati trending di Twitter pada Sabtu, 25 Maret 2022 karena pada hari ini bertepatan dengan perayaan Hari Raya Saraswati untuk seluruh umat yang merayakan. Perayaan Hari Raya Saraswati sangat penting bagi umat Hindu di seluruh dunia. Di dalam perayaan ini, mereka akan bersuka cita menyenandungkan rasa syukur atas kemuliaan Dewi Saraswati, sang simbol ilmu pengetahuan.
Twitter trending Saraswati, banyak warganet yang membagikan gambar-gambar Dewi Saraswati sambil menyematkan kata “Rahajeng Rahina Saraswati.” Bersamaan dengan itu banyak juga yang mengucapkan “Selamat Hari Raya Saraswati”.
Apa arti Rahajeng Rahina Saraswati di Hari Raya Saraswati ini? Simak penjelasannya berikut ini.
Makna atau Arti Rahajeng Rahina Saraswati
Kata Rahajeng Rahina Saraswati adalah susunan kata penting bagi Umat Hindu, karena kata-kata tersebut mengandung rasa syukur atas turunnya ilmu pengetahuan. Saraswati dalam etimologi Hindu memiliki dua suka kata suci yakni saras dan wati. Saras berarti ucapan, perkataan, atau sesuatu yang mengalir, sedangkan wati berarti seseorang yang mempunyai. Bila keduanya digabungkan saraswati bermakna seseorang atau pribadi yang berilmu pengetahuan.

Umat Hindu mempercayai pada Hari Raya Saraswati merupakan momen ilmu pengetahuan yang turun ke dunia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban bagi peradaban manusia. Hari raya Saraswati diperingati pada hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung, atau bisa dihitung dalam enam bulan sekali.
Di Denpasar Bali, umat Hindu menyambut Hari Raya Saraswati dengan menggelar persembahyangan di Pura Jagatnatha Denpasar. Pelaksanaan persembahyangan di masa pandemi menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pada Hari Raya Saraswati ini, umat Hindu memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam menifestasinya sebagai Dewi Saraswati.
Manifestasi Dewi Saraswati
Umat Hindu percaya bahwa Dewi Saraswati merupakan Dewi Pengetahuan, Dewi Musik, Seni, dan Kebijaksanaan.
Dewi Saraswati merupakan bagian dari Trinitas atau Tridevi ( meliputi Dewi Saraswati, Dewi Lakshmi, dan Dwi Parwanti), julukan yang diberikan oleh para Dewa Trimurti, yakni Brahma, Wisnu, dan Shiwa.
Dalam etimologi Hindu, Saraswati memiliki dua makna yang terdiri dari Saras dan Wati.
Saras berari ucapan, perkataan atau sesuatu yang mengalir, sedangkan Wati berarti seseorang yang memiliki, seseorang yang mempunyai atau memiliki.
Ketika kedua kata tersebut digabung menjadi Saraswati, maka akan bermakna sebagai seseorang atau pribadi yang memiliki ilmu pengetahuan atau seseorang yang menjadi sumber dari ilmu pengetahuan.
Saraswati merupakan sakti dari Dewa Brahma, Dewa Pencipta. Saraswati dikenal juga sebagai Dewi Sungai di samping Dewi Gangga, Yamina, dan Susoma. Ia adalah dewi yang menguasai ilmu pengetahuan dan seni. Para penganut ajaran Wedanta meyakini, dengan menguasai ilmu pengetahuan dan seni, manusia bisa memperoleh jalan untuk moksa, pembebasan dari kelahiran kembali.
Umat Hindu menghormati Dewi Saraswati sebagai salah satu dewi utama.
Penghormatan tersebut dikarenakan Dewi Saraswati dianggap sebagai ibu dari Weda (teks-teks suci Hindu).
Dalam perayaan hari Rahajeng Rahina Saraswati, penganut ajaran Wedanta meyakini bahwa dengan menguasai ilmu pengetahuan dan seni, manusia akan memperoleh jalan untuk moksa, bebas dari penjelmaan (kelahiran) kembali, dan terlepas dari ikatan duniawi.
Untuk merayakan hari Rahajeng Rahina Saraswati, umat Hindu di Bali biasanya akan melakukan pemujaan pada Dewi Saraswati dengan menggelar Persembahyangan di Pura Jagatnatha Denpasar.
Dewi Saraswati sendiri digambarkan sebagai sosok wanita cantik.
Perayaan Rahajeng Rahina Saraswati ditandai dengan adanya pemujaan pada Dewi Saraswati yang dilakukan di setiap Pura Hindu.
Rahajeng Rahina Saraswati merupakan perayaan yang dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan oleh umat Hindu.
Editor : Hasanuddin Siregar