Kemudian Gubernur menegaskan, agar asrama haji sesegera mungkin dapat digunakan untuk memecah kemungkinan di rusun-rusun yg sudah overload. Supaya dapat menjawab permasalahan ketika berakhir masa karantina justru banyak yang positif hasil PCR nya, dengan indikasi interaksi yg menyebabkan itu.
“Bapelkes juga dihitung kapasitasnya jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Kita akan membahas kemungkinan menambah cadangan kapasitas sampai 3000-an. Hotel-hotel melati kalau bisa juga akan kita kontrak dan dipakai sebagai karantina terpadu, bukan karantina mandiri. Jadi sewaktu-waktu melonjak kita akan siap,” pintanya
Setelah membahas kapasitas karantina, Gubernur membahas antisipasi PMI ilegal baik yang masuk maupun keluar. Karena menurut Gubernur ini sudah menjadi masalah yang berlarut-larut.
“Saya harap semua kompak menjaga ini karena sudah menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Pusat. Untuk itu kita akan menyurati pemerintah pusat mengenai permohonan pengawasan yang lebih ketat serta kebijakan pintu masuk PMI,” kata Gubernur.
Pada rapat tersebut juga dikemukakan gagasan untuk pembentukan satgas khusus PMI ilegal demi mengantisipasi akibat-akibat buruk yang ditimbulkan. Karena menurut Gubernur, jika semua sektor dapat menjadi mata negara terhadap PMI ilegal, maka akan meminimalisir PMI ilegal sampai ke akarnya.
Sumber: humas.kepriprov.go.id