AlurNews.com – Wakil Ketua DPRD Kota Batam Muhammad Kamaluddin ikut berkomentar menanggapi aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Kota Batam turun ke jalan, Senin (11/4/2022).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Batam.
Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa ini berjalan dengan tertib dan dikawal ketat petugas Kepolisian Polresta Barelang, Satpol PP Kota Batam serta unsur terkait lainnya.
Muhammad Kamaluddin mewakili Ketua DPRD Kota Batam turun ke jalan untuk menampung aspirasi unjuk rasa mahasiswa.
“Kebetulan Ketua DPRD Batam tidak dapat hadir di tengah-tengah kita saat ini. Karena beliau ada tugas,” ujarnya.
Dijelaskan Kamaluddin, DPRD Kota Batam sudah merespons aspirasi unjuk rasa dari teman-teman Aliansi Mahasiswa Kota Batam.
“Terkait dengan apa yang mereka sampaikan, sudah kami jawab pada audiensi pada tanggal 6 April kemarin. Terkait dengan penundaan Pemilu, segala sesuatunya telah diputuskan oleh KPU dan tidak ada ditunda. Bahkan kami sudah kordinasi dengan KPUD Kota Batam untuk teknis pelaksanaannya,” jelasnya.
Dalam koordinasi tersebut, kata Kamaluddin, dapat dipastikan bahwa Pileg dan Pilpres berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024. “Artinya tidak ada penundaan secara teknis,” jelas Kamaluddin.
Terkait tiga periode, sudah diputuskan bahwa untuk menjadi tiga periode harus merubah undang-undang terlebih dahulu.
“Merubah undang-undang bukan wewenang pemerintah. Melainkan wewenang DPR-MPR yang dimaksud amandemen dan membutuhkan waktu. Terkait dengan hal itu menurut saya baru wacana belum sampai ke tataran teknis,” terang Kamaluddin.
Selanjutnya terkait tuntutan kelangkaan BBM, DPRD Kota Batam telah menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda untuk keterkaitan kelangkaan BBM yang terjadi di Indonesia.
“Untuk di Kota Batam sendiri tidak terjadi kelangkaan. Di samping itu, kami Forkopimda juga menjaganya hingga Idul Fitri dan ketersediaan bahan pokok dapat tersedia dengan baik,” bebernya.
Meski kehadiran Wakil Ketua DPRD Kota Batam Muhammad Kamaluddin di tengah-tengah para demonstran tidak digubris, Kamaluddin menganggap itu sebuah hal yang lumrah dan wajar.
“Saya hanya mengikut tuntutan aspirasi temen-temen mahasiswa dan terpenting aspirasi mereka sudah kami jawab. Demo adalah menyampaikan aspirasi, sebagai negara yang mengikuti aturan demokrasi kita harus terima,” pungkasnya. (Atok)