Polda Riau-Komisi III DPR Bahas Soal Narkoba hingga Minyak Goreng

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menerima kunjungan rombongan Tim Komisi III DPR RI, Jumat (15/4/2022). (Foto: istimewa)

AlurNews.com – Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menerima kunjungan rombongan Tim Komisi III DPR RI, Jumat (15/4/2022). Banyak isu yang dibahas dalam pertemuan ini, mulai dari narkoba hingga kelangkaan minyak goreng.

Dalam pertemuan ini, Kapolda juga didampingi Wakapolda Riau Brigjen Pol Tabana Bangun, beserta seluruh pejabat utama dan jajaran Kapolresta/Kapolres serta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau dan BNN Kota se-Riau.

Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh menyarankan agar dibuat semacam posko terpadu di wilayah yang menjadi pintu masuk narkoba jaringan internasional Malaysia ke Riau.

“Itu kan dari Rohil dan Inhil ada membentang (garis pantai) 685,24 km. Ini menjadi jalur masuknya narkoba internasional. (Termasuk) Bengkalis, Meranti, Dumai. Ini kita harapkan untuk memotong masuknya narkoba dari Malaysia, diharapkan membuat posko,” ujarnya.

Tak Hanya kasus narkoba, dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait masalah kelangkaan minyak goreng (migor).

Selama ini, Riau dikenal sebagai provinsi penghasil sawit terbesar di Indonesia. Namun pihaknya heran, kenapa masih terjadi kelangkaan minyak goreng di Bumi Lancang Kuning.

“Tentu dalam tanda petik (diduga) ada penyimpangan, kita harapkan Kapolda bisa menyisirnya,” kata Pangeran.

DPR juga membahas soal perusahaan besar sawit di Riau yang diduga merambah hutan lindung. “Jadi mereka menanam sawit dalam kawasan (hutan). Ada juga yang melebihi HGU yang mereka miliki, ini juga kita percayakan ke Polda untuk meneliti dan memeriksanya,” katanya.

Menanggapi masukan dari Komisi III DPR, Kapolda mengatakan soal posko terpadu untuk mengawasi masuknya narkoba ke Riau, pihaknya bekerjasama dengan seluruh instansi terkait, seperti BNNP, Bea Cukai, dan sebagainya.

“Posko terpadu, jadi diisi oleh semua kementerian lembaga, seperti kepolisian, BNNP, Bea Cukai, ada posko besar dengan anggaran khusus. Ini untuk membendung semua masuknya narkoba dari luar,” kata Iqbal.

Kemudian hal lain yang juga dibahas, adalah soal masalah pengendalian narkoba dari dalam Lapas.

“Jadi tadi sudah ditanyakan soal itu, kita sudah jawab. Kita akan meningkatkan koordinasi, untuk meminimalisir atau menghilangkan peredaran narkoba di Lapas,” ujarnya. (ib)