Alurnews.com, PEKANBARU – Kawasan yang paling parah terkena dampak banjir adalah di depan RS Awal Bros yang mengarah ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Jika turun hujan, hanya dalam hitungan satu jam, jalan pada kedua arah akan digenangi air setinggi 50 cm.
Kondisi ini dipastikan menimbulkan kemacetan parah karena banyaknya kendaraan yang mogok di tengah arus banjir. Kendaraan bisa terjebak macet selama 2-4 jam.
Rumah Sakit Awal Bross yang selama ini berdiri megah bangunannya di Jalan Sudirman Pekanbaru, ternyata menyimpan beberapa persoalan yang berdampak langsung terhadap masyarakat sekitarnya.
Terlihat jelas jalur air keluar dari lingkungan pemukiman masyarakat yang berada di belakang dan yang melewati area Gedung Awal Bros sudah di semenisasi oleh pihak Awal Bross, tanpa dikaji lebih dulu dampak dan pemeliharaannya, sementara ada beberapa Rukun Warga (RW) disana yakni RW 1, RW 2, RW 3, RW 8 dan RW 9 Kelurahan Tangkerang Selatan.
Tokoh masyarakat setempat, Andrewes yang juga sebagai Ketua LSM LPKR (Lembaga Pemerhati Kesejahteraan Rakyat) Provinsi Riau mengatakan, seharusnya pihak Awal Bross tidak semaunya aja membangun tanpa analisa lebih dulu dampaknya ke masyarakat, ucap Andrewes.
“Sebelum pembangunan gedung baru, drainase yang berdampingan dengan Gang Hidayah Sari ini dahulunya terbuka dan lancar, sehingga masyarakat leluasa untuk membersihkannya. Sekarang drainase sudah disemenisasi dan ditembok tinggi oleh pihak Awal Bross, sehingga masyarakat sulit untuk akses membersihkannya,” ungkap Andrewes.
“Jika terjadi pengendapan pasir atau sampah dijalur drainase akan mengakibatkan pendangkalan seperti sekarang ini, apa lagi saat hujan lebat dengan waktu lama, akan berakibat banjir di jalan dan rumah rumah penduduk.Saya berharap kepada pihak Awal Bross untuk sama sama mencari solusinya, agar masyarakat tidak lagi terkena dampak pembangunannya,” tambah Andrewes saat ditemui awak media di Jalan Surabaya Kamis 23/04/2022.
Mida panggilan Humas RS.Awal Bross mengatakan, yang dikutip via wahtsappnya pada Sabtu 23/04/2022 , semuanya sudah sesuai kajian dan sudah disetujui Pemerintah.
“Jika terjadi banjir mungkin itu ada faktor lain penyebabnya dan drainase secara berkala sudah kita lakukan pemeliharaannya,” akhir whatsapp Mida. (gln)
