“Bila pembangunan ini semua dapat kita laksanakan tepat waktu, diperkirakan bisa sampai 50 juta orang akan mengunjungi Batam per tahun. Saya minta warga Batam, terutama Bapak dan Ibu di sini mulai berfikir, apa usaha yang harus dilakukan untuk menangkap peluang sebagai dampak ekonomi pembangunan ini,” tegas dia.
Dengan banyaknya pengunjung terutama wisatawan yang akan datang, kata Rudi, masyarakat harus berfikir apa yang perlu dibuat agar wisatawan tersebut mau berbelanja. Bisa dalam bentuk usaha kuliner, kerajinan tangan, dan juga jasa lainnya.
“Pembangunan ini kita lakukan untuk masyarakat. Untuk dimanfaatkan dan memberi peluang bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas dia disambut tepukan.
Sementara itu Koordinator Pengurus Gereja Pantekosta Indonesia (GPI) Wilayah Kepri Pdt B Fresly Sihombing mengajak yang hadir untuk menjaga kedamaian Kota Batam yang dicintai. Menurutnya Batam semakin maju, pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas umum sangat bagus. Pertumbuhan ekonomi setelah pandemi juga sangat baik. Batam menjadi contoh kemajuan pembangunan dalam keragaman masyarakatnya.
“Terima kasih Pak Walikota yang banyak membantu dan bekerjasama. Pak Walikota telah membuat bangga masyarakat Batam. Dan yang paling utama beliau sangat terbuka bekerjasama dengan warga termasuk dengan banyak organisasi gereja yang ada di Batam,” urainya.
Silaturahmi ini dihadiri banyak pendeta GPI dari seluruh Kepri, bahkan juga dari Dumai, Riau. Ikut hadir pula Haripinto Tanuwidjaja, anggota DPD RI Dapil Kepri dan Kepala Kemenag Kota Batam Zulkarnain. Dalam acara itu juga dilakukan pelantikan pengurus GPI.
(Rls)