Warga Batam Keluhkan Harga Tiket Feri ke Singapura Naik hingga 50 Persen

Calon penumpang membeli tiket kapal feri Batam-Singapura di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Harga tiket feri internasional tujuan Batam-Singapura, mengalami kenaikan harga hingga 50 persen, hal ini kemudian menuai protes dari berbagai kalangan baik dari masyarakat hingga para anggota DPRD Kota Batam.

Wineke salah warga Tiban mengaku kenaikan harga tiket penyeberangan saat ini, menjadi salah satu kendala tambahan bagi dirinya untuk bertemu dengan keluarga yang berada di Singapura.

“Walau memang saat ini sudah ada berbagai kelonggaran, tapi sekarang ada lagi tambahan karena harga tiket naik,” sesalnya saat ditemui, Senin (16/5/2022).

Untuk diketahui, harga jual tiket Pulang Pergi (PP) feri internasional Batam-Singapura, kini mengalami kenaikan harga hingga 50 persen.

Dari sebelumnya harga jual hanya mencapai harga Rp400 ribu, kini harta jual tiket telah mencapai harga Rp800 ribu.

“Padahal untuk ke sana itu sebelumnya penumpang sudah dikenakan tambahan biaya antigen. Kini malah harga tiket naik, kan jadi nambah beban bagi penumpang,” lanjutnya.

Tidak hanya keluhan warga, penundaan kenaikan harga tiket ini juga datang dari
Ketua Komisi I DPRD Batam Lik Khai.

Kenaikan harga hingga 50 persen dianggap sangat tidak wajar, di saat berbagai kesulitan yang tengah dihadapi masyarakat saat ini.

Pihaknya memperkirakan bahwa kenaikan harga ini, tentu akan dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisman ke Kota Batam setelah penormalan yang dilakukan oleh pemerintah.

“Kenaikan harga tiket saat ini, tentu akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisman dari Singapura. Padahal penormalan yang dilakukan kemarin, untuk menggenjot mereka agar datang kembali ke Batam,” tegasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Tidak hanya wisman, kenaikan harga tiket juga dijelaskan akan mempengaruhi beberapa sektor lain, terutama UMKM yang berada di pelabuhan internasional.

“Kalau harga tiket saja sudah naik, para calon penumpang tentu saja akan berpikir untuk belanja oleh-oleh lokal yang ada di pelabuhan,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya mendesak bagi Pemko Batam, dan Pemprov Kepri, dapat segera mencari jalan keluar mengenai polemik kenaikan harga tiket tersebut.

“Akan panjang apabila hal ini dibiarkan, banyak sektor yang akan terdampak. Ingat bahwa saat ini mereka mau genjot kembali sektor pariwisata. Jadi lebih baik dikembalikan saja itu harga tiket ke harga normal,” tegasnya. (Sirait)