Gubernur Kepri Lepas Pelayaran Perdana Karimun-Malaysia

Rute pelayaran internasional Karimun-Malaysia resmi dibuka kembali, Kamis (19/2/2022).(Dok Humas Pemprov Kepri)

AlurNews.com – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad resmi membuka kembali Rute pelayaran antara Karimun dan Malaysia. Rute pelayaran internasional ini kembali beraktivitas setelah 2 tahun dihentikan akibat pandemi Covid-19. 

Hal tersebut ditandai dengan pelepasan pelayaran perdana rute Tanjungbalai Karimun – Kukup Pontian Malaysia dan Tanjungbalai Karimun – Puteri Harbour Johor Malaysia oleh Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad didampingi Bupati Karimun Aunur Rafiq di Dermaga Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun, Kamis (19/5) pagi.

Adapun jumlah penumpang yang berangkat tercatat sebanyak 130 orang dengan kapal MV Ocean Dragon tujuan Kukup Pontian Malaysia dan 150 orang dengan kapal MV Puteri Anggraini 01 tujuan Puteri Harbour Johor Malaysia.

Pembukaan kembali salah satu jalur pelayaran internasional di Kepri ini tidak terlepas dari upaya-upaya intens yang dilakukan Gubernur Ansar untuk melobi pemerintah pusat terkait diskresi-diskresi khusus pembukaan entry point internasional di Kepri serta kemudahan-kemudahan persyaratan masuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri termasuk peniadaan tes PCR atau Antigen sebelum atau saat masuk ke Indonesia. 

Gayung pun bersambut, Presiden Jokowi pada Selasa (17/5) lalu mengumumkan beberapa pelonggaran protokol kesehatan Covid-19 termasuk peniadaan syarat tes Covid-19 dengan catatan sudah divaksin dosis lengkap. Kemudahan ini diprediksi Gubernur Ansar berpotensi mempercepat usaha pemulihan sektor pariwisata. 

“Selain itu dorongan silaturahmi masyarakat juga akan dapat terpenuhi mengingat banyaknya masyarakat Kepri yang memiliki sanak saudara di Malaysia dan Singapura” kata Gubernur.

Tak berhenti disitu, Gubernur Ansar mengatakan akan mendorong agar kewajiban asuransi yang saat ini menjadi syarat perjalanan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) bisa ditiadakan.

“Kita tentu akan meminta pemerintah pusat mempertimbangkan untuk meniadakan asuransi ini, karena hampir PPLN yang ke Tanjungpinang, Batam dan Bintan tidak ada terpapar Covid-19,” ujarnya.