Bakamla Evakuasi 20 Kontainer Tongkang Marcopolo yang Karam di Perairan Karimun

Tongkang Marcopolo 188 karam di perairan Karimun. (Foto: Basarnas Tanjungpinang)

AlurNews.com – Badan Keamanan Laut (Bakamla) melakukan evakuasi 20 kontainer dari kapal tongkang Marcopolo 188 yang nyaris karam di Perairan Karimun, Kepri.

Kepala Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Tanjung Balai Karimun (SPKKL TBK) Letkol Bakamla Slamet Handhi Rahadiyono mengatakan, evakuasi 20 kontainer ini melibatkan sejumlah personel SPKKL TBK dan Relawan Penjaga Laut (Rapala) menggunakan kapal Rapala Bakamla RI.

“Ada 20 kontainer yang kami evakuasi,” ujarnya melalui keterangan tertulis dikutip dari Antaranews.com, Minggu (30/5/2022).

Baca juga: Kapal Tongkang Pengangkut Kontainer Tujuan Singapura Karam di Perairan Karimun

Ia menyebutkan penyebab kecelakaan kapal TB Mega Daya 43 yang menarik Tongkang Marcopolo 188 bermuatan 195 kontainer ini diduga cuaca buruk.

“Angin kencang serta gelombang kuat juga jadi penyebabnya, sehingga barang muatan berupa kontainer jatuh ke laut,” kata dia.

Setelah proses evakuasi 20 kontainer ini, Slamet mengatakan akan terus berkoordinasi dengan TNI AL, Polair Karimun dan Basarnas guna menindaklanjuti hasil pengamanan kontainer yang didapat.

Ia menjelaskan kejadian ini bermula pada saat kapal penarik Mega Daya 43 yang menarik TK Marcopolo 188 sedang melakukan pelayaran dari Perawang Riau dengan tujuan Singapura.

Di perjalanan, nakhoda TB Mega Daya 43 menginstruksikan kru untuk melakukan pemendekan tali “towing”. Namun saat itu tongkang sudah terlihat miring ke kiri dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat, selanjutnya nakhoda memberi arahan untuk memanjangkan “towing” kembali.

Namun akibat cuaca buruk, chip officer TK Mega Daya 43 melakukan komunikasi dengan pihak kantor dan nakhoda untuk segera mengubah haluan menuju Pulau Karimun guna meminta izin untuk mengandaskan tongkang.

“Pada saat proses tarik menuju Pulau Karimun, sebagian kontainer yang berada di Tongkang Marcopolo 188 sebagian telah jatuh ke laut karena kondisi kapal sudah miring,” kata Slamet. (ib)