Kampung Tua Bakau Serip Kota Batam Masuk 50 Besar ADWI 2022

“Karena dengan adanya destinasi yang terus bermunculan seperti desa wisata ini, bisa memberikan pilihan lebih banyak lagi tempat berwisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Dengan demikian mereka bisa lebih lama lagi berada di Kepri” ungkap Gubernur Ansar.

Terlebih, tambah Gubernur Ansar, saat ini konsep green tourism yang dikembangkan melalui  konsep ekowisata seperti ini, dikelola dengan menekankan  aspek penyelamatan lingkungan yang bisa menjamin kebutuhan masa depan akan sumber daya lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya yang memadai. 

Kemudian Guna mendukung pariwisata Kepri makin berkembang lagi, Gubernur Ansar berharap kepada Menteri Sandiaga untuk melobi kesediaan Pemerintah Singapura untuk membuka Pelabuhan Harbour Front guna membuka kembali jalur pelayaran ke Kepri. Karena saat ini baru Pelabuhan Tanah Merah Singapura saja yang dibuka.

“Padahal Singapura juga telah kembali membuka jalur penerbangan Internasional  untuk semua penerbangannya. Kita ingin, Kepri kembali menerima kunjungan wisman, melalui skema international charter flight Singapura -Bintan, termasuk Malayasia – Batam” harap Gubernur.

Gubernur Ansar menuturkan juga akan segera bertemu para agen penjualan tiket,  untuk membicarakan  penurunan harga tiket pelayaran yang banyak dikeluhkan penumpang karena masih terlalu tinggi. 

Adapun Pengelola Desa Wisata, Gery mengatakan, sebelum desa wisata ini dikembangkan, lokasi ini adalah tempat pembuangan sampah. Tapi dengan niat bersama, akhirnya lokasi seluas kurang lebih 10 hektar ini, berhasil disulap menjadi desa wisata.

“Dan alhamdulillah lokasi  kita masuk menjadi 50 besar, ” jelasnya.