AlurNews.com – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sirajudin Nur menyambut gembira kabar soal masuknya tiga sekolah di Kepri ke peringkat 25 besar se-Pulau Sumatera, hasil pemeringkatan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Kabar tersebut harus menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.
“Yang paling penting itu adalah pemerataan kualitas pendidikan di semua sekolah di kabupaten-kota di Kepri. Sehingga semua sekolah di Kepri mampu menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas untuk tembus ke perguruan tinggi terbaik di negeri ini,” kata Sirajudin kepada wartawan, Rabu (1/6/2022).
Seperti ramai diberitakan, LTMPT menyusun pemeringkatan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2021. Hasilnya, beberapa sekolah di Kepri, masuk dalam 25 besar terbaik di Pulau Sumatera.
Ada tiga sekolah di Kepri yang masuk 25 besar terbaik se-Sumatera, yakni MAN Insan Cendekia Kota Batam di peringkat 9 (peringkat 126 nasional) dengan total nilai UTBK 569,553.
Kemudian SMAS Katolik Yos Sudarso Batam di urutan 11 (peringkat 135 nasional) dengan nilai total UTBK 566,848. Lalu ada SMAN 3 Batam di peringkat ke-22 (peringkat 192 nasional) dengan nilai total UTBK 557,721.
Sementara dari 25 sekolah terbaik di Sumatera berdasarkan hasil UTBK itu, SMAS Unggul Del di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, masih tetap yang terbaik. Bahkan, secara nasional, SMAS Unggul Del berada di peringkat tiga nasional dengan nilai total UTBK 630,177.
Menyambut kabar baik itu, Sirajudin mengatakan, momen ini harus dijadikan sebagai penyemangat untuk terus membenahi fasilitas sekolah di Kepri. Sebagai anggota DPRD Kepri, terlebih sebagai anggota Komisi IV Kesra termasuk bidang pendidikan, kata Sirajudin, ia selalu berkomitmen untuk mendorong pemerataan fasilitas pendidikan di semua sekolah di Kepri, agar mampu menjadi sekolah-sekolah terbaik nasional.
“Saya harap Pemprov Kepri melalui Dinas Pendidikan agar mengidentifikasi, mendata kebutuhan sarana prasarana sekolah, termasuk kebutuhan tenaga pendidik di seluruh kabupaten-kota, guna adanya pemerataan kualitas sekolah menengah dan kejuruan di Kepri,” tegas Sirajudin.
Selain itu, pemerataan fasilitas sekolah harus dibarengi dengan upaya meningkatkan kualitas SDM guru-guru, termasuk peningkatan kesejahteraan guru.
“Guru juga harus diperhatikan. Tingkatkan terus kualitas SDM-nya, serta kesejahteraannya. Ciptakan kenyamanan hidup guru, agar mereka lebih fokus mendidik, menjalankan profesi mulianya sebagai guru,” ujar Sirajudin.
Untuk guru guru yang bertugas di pulau-pulau kecil dan terluar, menurut Sirajudin, perlu memberikan insentif tambahan pendapatan kepada mereka. “Saya akan perjuangkan ini agar segera terwujud,” tegas Sirajudin.
Kemudian, penting juga menetapkan standar kompetensi bagi guru-guru dengan memperbanyak akses pada forum-forum pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM guru.
Selain itu, tambah Sirajudin, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kepri, yakni dengan mengembangkan sekolah vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan kearifan lokal Kepri.
“Termasuk membangun kemitraan strategis dengan lembaga pendidikan swasta, untuk berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan di kepulauan riau,” tambahnya.
Terakhir, upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kepri, yakni dengan mempermudah akses pendidikan bagi masyarakat miskin dengan mengoptimalkan program KIP sekolah dan KIP Kuliah.
“Kita harus punya komitmen. DPRD dan Pemprov Kepri harus satu visi dalam memperjuangkan program ini. Kepri harus melahirkan anak-anak bangsa yang berkualitas. Karena ini menyangkut masa depan daerah kita, negeri kita,” tegas Sirajudin. (*)