DPRD Batam Minta Pembangunan Infrastruktur Trotoar Terintegrasi ke Perumahan

Anggota DPRD Batam Sahat Tambunan meninjau pembangunan infrastruktur jalan di Batam, Senin (13/6/2022). (Foto: AlurNews.com)

AlurNews.com – Anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi Partai Demokrat, Sahat Tambunan mengapresiasi pembangunan infrastruktur perkotaan, seperti jalan di Batam.

Namun diminta, untuk selanjutnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menindaklanjuti pembangunan dengan pembangunan trotoar. Tidak hanya mendukung destinasi pariwisata, namun industri juga.

Hal itu disampaikan Sahat, Senin (13/6/2022) di Batam, usai meninjau pembangunan sejumlah ruas jalan di Batam. “Kita mengapresiasi Wali Kota atas pembangunan infrastruktur Batam. Kita minta agar pembangunan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi,” ujarnya.

Pengembangan infrastruktur di Batam. Kita dalam konsep pengembangan kota, kita apresiasi. Tapi kita dorong agar dilanjutkan dengan membangun trotoar. “Sehingga lebih maksimal manfaatnya bagi masyarakat,” ujarnya

Menurut Sahat, pembangunan infrastruktur terintegrasi, termaksud pengembangan trotoar. Sehingga bisa dimanfaatkan pejalan kaki. Dengan konsep infrastruktur perkotaan, bisa dimanfaatkan pejalan kaki, baik warga biasa, hingga pekerja di Batam.

“Konsep perkotaan itu untuk memperkuat lanjutan pembangunan dengan trotoar. Ini untuk pejalan kaki. Terutama di Batam, banyak industri dekat dengan perumahan. Jadi seperti di Mukakuning, ada industri ada Dormitori-nya,” ujar Sahat.

Kemudian, tidak jauh dari Kawasan Industri Batamindo dan Panbil Industrial Park, ada rusun dan pemukiman warga. Sehingga dibutuhkan trotoar. Kemudian dibutuhkan trotoar didekat pemukiman warga di Kabil yang dekat dengan industri, baru Tunas Karya Batam Centre dan lainnya.

Namun diminta juga agar pengambangan infrastruktur jalan di Batam yang saat ini sudah berjalan, disosialisasikan ke masyarakat. Terutama yang dekat dengan pemukiman, sehingga bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

“Makanya kita minta ke pak Wali Kota, agar kebijakan soal pengembangan infrastruktur ini, disosialisasikan pemerintah, termaksud melalui Satpol PP,” beber dia.

Disampaikan Sahat, dengan memanfaatkan trotoar, maka masyarakat, termaksud pekerja, akan lebih hemat biaya. Termaksud jika ada trotoar-trotoar di dekat mal hingga perkantoran. Kemudian dari pelabuhan ke mal dan perumahan ke kawasan industri.

“Jadi kita dari Demokrat, selain mengapresiasi pembangunan yang dilakukan Wali Kota, juga bisa dilanjutkan untuk membangun trotoar,” harap anggota Komisi II DPRD Batam itu.

“Kalau disitu tidak ada trotoar, makanya masyarakat menggunakan motor. Jadi minta infrastruktur terintegrasi,” ulangnya.

Dengan demikian, maka karyawan juga akan lebih hemat pengeluaran atau biaya hidup. “Uang atau gaji sudah bisa ditabung dan tidak digunakan untuk biaya transportasi lagi ke tempat kerja,” imbuh dia.

  • Dorong Perkuat Keamanan Pejalan Kaki di Batam

Harapan itu direspons anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan dari Partai Demokrat. Harapan Sahat didukung Hinca, karena baru dari Batam, dan melihat kondisi pembangunan di Batam. Dimana, dari pantauan di lapangan, pembangunan sudah baik.

Ia juga mendukung agar dilakukan penguatan pembangunan trotoar. Diakui, setelah pembangunan trotoar, pihaknya akan mendorong penguatan keamanan. Sehingga keamanan pejalan kaki bisa lebih terjamin.

“Bagaiman keamanan, kami dari Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum dan Mitra Kepolisian, akan meminta Kapolreta Batam dan Polda Kepri membantu keamanan serta ketertiban,” ujarnya.

Kemananan untuk jaminan seluruh warga Kota Batam, maupun pendatang dan wisman, yang menggunakan trotoar bisa terjaga 24 jam penuh. “Karena syarat utama trotoar itu dipakai maksimal, apabila ketertiban dijamin. Ini tugas kepolisian,” tegas Hinca.

Keamanan ini diakui penting, untuk menjaga efektifitas, pemanfaatan infrastruktur. “Terutama dari begal dan pencuri. Itu syarat sebuah kota yang baik ramah dan toleran. Kepolisian harus siaga. Polsek dan termaksud jika ada polisi pariwisata, harus bekerja baik melakukan patroli. Kemudian polisi lalu lintas pun harus patroli dengan maksimal dititik yang dianggap rawan,” tegasnya. (Sirait)