DPRD Kepri: Anak Kurang Mampu Wajib Diterima di Sekolah Negeri

Wakil Sekretaris II TKD AMIN Kepri, Wahyu Wahyudin. (Foto: Alurnews).

AlurNews.com – DPRD Kepri meminta sekolah negeri dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah Menengah Atas (SMA) agar memprioritaskan anak masyarakat kurang mampu dan terdampak pandemi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

“Anak dari kelompok ini yang harus paling diutamakan dalam penerimaan,” kata anggota DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin, Kamis (16/6/2022).

Ia meminta Pemerintah Provinsi Kepri dan Kabupaten/kota agar memprioritaskan keluarga tak mampu dan juga yang keluarganya terdampak pandemi

Wahyu menyebutkan, memprioritaskan anak masyarakat kurang mampu dan anak masyarakat yang terdampak pandemi bisa dilakukan bila pihak sekolah terutama kepala sekolah membangun komunikasi dengan lingkungan sekitar sekolah.

Sekolah bisa bekerja sama dengan lingkup sekitar yakni dengan perangkat RT dan RW dan komite dan data anak yang kurang mampu dan keluarganya terdampak Covid-19 akan kelihatan datanya nanti,” sebutnya.

Wahyu merincikan untuk anak yang keluarga masuk kategori mampu diimbau agar memasukan ke sekolah swasta, terutama untuk jenjang pendidikan SD dan SMP

“Memang pertumbuhan anak-anak cukup tinggi usia-19 tahun di Batam lagi pesatnya,” ujarnya.

Pemerintah baik Provinsi kepri dan kabupaten/kota diharapkan memaksimalkan untuk menambah ruang kelas baru (RKB) agar masyarakat sekitar sekolah bisa terakomodir dalam PPDB.

“Pertanyaannya kita lihat bagaimana kesanggupan pemerintah. Untuk tenaga pendidik kami mendorong agar honor di sekolah bisa diangkat PPPK sehingga kesejahteraan guru bisa lebih baik sehingga kualitas pendidikan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Untuk sekolah yang masih kurang memadai di Provinsi Kepri, Wahyu meminta agar pemerintah agar serius untuk melengkapi segala fasilitas termasuk ruang belajar untuk siswa.

“Sekolah yang belum layak, pemerintah agar diharapkan segera melengkapi sarana dan prasarananya, jangan sampai anggaran untuk yang lain, tapi untuk pendidikan diabaikan. Pemerintah kita harapkan harus fokus dulu ke sumber daya manusia,” tekannya.

Dirinya juga meminta sekolah agar tidak bermain-main dalam PPDB siswa baru, karena dirinya saat ini banyak mendapat laporan terkait anak di sekitar sekolah yang tidak terakomodir dalam PPDB tahun ini.

“Bagi masyarakat sekitar sekolah ini juga harus diprioritaskan, karena banyak aduan masyarakat di sekitar sekolah tidak diakomodir tapi yang jauh dari sekolah diakomodir,” ujarnya. (Bob)