Miris, Anak Hinterland Minim Akses ke Perguruan Tinggi

Sirajuddin Nur
Sirajudin Nur (foto: istimewa)

AlurNews.com – Anak hinterland di Batam minim akses ke perguruan tinggi. Dari data yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepri, Sirajuddin Nur kondisi pendidikan anak hinterland cukup miris. 

Sebab, hampir 80 persen anak hinterland yang tamat SMA atau SMK, tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

“Hal inilah yang menjadi penyebab, tingkat kesejahteraan masyarakat hinterland sulit bergerak ke atas,” kata Sirajuddin Nur, Senin (11/7/2022).

Ia mengatakan pergerakan kesejahteraan masyarakat hinterland hanya stagnan atau berjalan di tempat. Namun, pemerintah tidak memberikan perhatian lebih untuk masyarakat yang berada di hinterland, khususnya kepada para pelajar. 

“Tidak ada kondisi yang menggembirakan di hinterland. Sesungguhnya sumber daya manusia, harus menjadi perhatian kita bersama,” ungkap Sirajuddin. 

Dari data yang didapat Sirajuddin, hanya 20 persen lulusan SMA dan SMK di hinterland, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Padahal dengan pendidikan dapat memutus mata rantai kemiskinan. 

“Ini salah satu persoalan kemiskinan, pemerintah harusnya datang dan hadir disana,” ucap Sirajuddin. 

Permasalahan minimnya pelajar Hinterland melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ini, bisa diselesaikan dengan memberikan program beasiswa.

Selain itu, meningkatkan akses anak-anak hinterland ke perguruan tinggi. “Peran ini bisa diambil pemerintah,” ungkap Sirajuddin.Â