AlurNews.com – Mantan Ketua DPD Demokrat Kepulauan Riau, Asnah angkat bicara mengenai pernyataan DPP Partai Demokrat terkait pengunduran dirinya pada, Senin (1/8/2022) kemarin.
Untuk diketahui, paska pengumuman pengunduran diri Asnah dari jabatannya sebagai Ketua DPD Demokrat Kepri, Partai Demokrat menyebut salah satu alasannya adalah tidak terpilihnya menantu Asnah sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batam.
“Jika Saudara Kamarudin tidak terpilih pada posisi atau jabatan tertentu di DPC Batam, Asnah akan mengundurkan diri dari jabatannya,” jelas Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dari keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).
Asnah bahkan menyebutkan pernyataan yang dikeluarkan resmi oleh DPP Demokrat terkesan menyudutkan pribadinya sebagai salah satu tokoh di Kepulauan Riau.
“Apa yang dikeluarkan oleh DPP kemarin tentu saja menyudutkan saya. Dimana sebenarnya apa yang terjadi tidak seperti itu,” tegasnya saat dihubungi, Selasa (2/8/2022).
Asnah mengingatkan, mengenai pernyataan terkait menantunya, Asnah juga menuturkan bahwa hal ini sebenarnya terkait janji yang sebelumnya telah dilontarkan oleh pihak DPP Demokrat.
Asnah yang merupakan istri Saparuddin Muda dan merupakan Dewan Pendiri Persaudaraan Pemuda Tempatan (Perpat) itu mengungkapkan, DPP memang sempat menahan dirinya untuk keluar.
Permintaan penundaan ini, juga dikarenakan pihak Demokrat kembali menjanjikan sebuah posisi bagi Kamaruddin Muda.
Asnah melanjutkan, permasalahan itu sebenarnya bermula saat penentuan ketua DPC Kota Batam.
Saat itu, DPP tetap memilih Ichsan sebagai ketua meski hanya mendapatkan empat dukungan, sedangkan Kamarudin mendapat 8 dukungan.
Dari keterpilihan itu, Kamaruddin telah menerima dan menganggap dirinya gugur, namun tidak berselang lama Saparuddin Muda diketahui mengundurkan diri dari partai tersebut.
Asnah mengaku, ia sempat ditelepon oleh salah satu oknum dari Partai Demokrat dan meminta agar Asnah tak melakukan hal serupa seperti suaminya, oknum tersebut menawarkan posisi Sekretaris DPC untuk Kamaruddin.
“Tidak usah mundur, dengan opsi sekretaris bisa Kamarudin dan posisi lain bisa diisi oleh orang-orang bang Sapar,” kata Asnah saat menjelaskan isi tawaran yang ia terima.
Tak sampai di situ, Kamaruddin dan Asnah juga sempat dipanggil ke Jakarta untuk berdiskusi bersama Sekjen Demokrat, dalam diskusi itu, ia kembali mendapatkan tawaran serupa.
Akan tetapi, tawaran itu tampak tak membuahkan hasil karena Ichsan tak memberikan respons positif lantaran telah memiliki kabinetnya sendiri.
“Sekretarisnya Kak Mesrawati. Sebenarnya juga dibilang sama Pak Sekjen, karena pak Ichsan dipilih agar bisa merangkul,” lanjutnya.
Tak sampai di situ, diskusi antar kedua belah pihak berlanjut ke pertemuan selanjutnya, namun hasilnya masih sama.
Setelah dari pertemuan itu, Asnah juga sempat kembali mempertanyakan posisi untuk Kamaruddin. Tapi, ia justru diminta untuk langsung berkomunikasi dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.
Karena tidak ada kesepakatan antar keduanya, pihak Asnah pun akhirnya memutuskan mengundurkan diri secara baik-baik.
“Kamaruddin adalah anak saya. Apalah artinya saya kalau tidak bisa memperjuangkan anak saya,” tegas Asnah. (Sirait)