AlurNews.com – Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan proses bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batuampar telah didukung oleh crane berteknologi tinggi pada Desember mendatang.
Hal ini ditegaskan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengingat hingga saat ini proses bongkar muat di pelabuhan tersebut, masih menggunakan metode lama.
Batam sebagai salah satu jalur kapal tersibuk di dunia, yaitu Selat Malaka, semestinya sudah wajib bersaing dengan negara tetangga yang sudah menggunakan teknologi bongkar muat yang canggih.
“Dengan sistem dan alat yang kita punya, hal itu tidak bisa memberikan kepastian waktu bongkar muat terhadap klien, yang menggunakan jasa pelabuhan di Pelabuhan
Batuampar,” tegasnya ditemui di Batam Center, Kamis (4/8/2022).
Rudi menjelaskan, berdasarkan data di Tahun 2022 Pelabuhan Batuampar sudah melayani bongkar muat kontainer sebanyak 620 teus, menurutnya dengan jumlah itu sudah baik.
Namun, untuk persaingan sistem dan teknologi dengan negara tetangga itu belum memadai, oleh karenanya BP Batam akan menghadirkan 4 unit crane Kontainer yang berbasis teknologi.
“Kita perkiraan Desember atau Januari nanti sudah masuk satu unit paling, lambat bulan Maret, sudah rampung, saat ini sedang lelang, diperkirakan akhir 2023, semua sudah berjalan. Ini juga berkat kerjasama dengan PT Persero dan PPA,” jelas Rudi.
Rudi menerangkan, dengan angka tersebut namun proses bongkar muat kontainer diakuinya masih berjalan sedikit lamban.
Sebagai penyedia layanan, Rudi menegaskan semestinya memberikan kepastian waktu lama bongkar muat di pelabuhan batu ampar.
“Saat ini, dengan peralatan yang kita miliki, kita belum berani bilang pasti tidak pasti, biarpun semestinya kita harus memberikan kepastian kepada klien, terkait waktu bongkar muat,” ucap Rudi.
Rudi menambahkan, dengan keterlibatan dan dukungan semua instansi terkait, maka untuk mewujudkan Batam sebagai Hub Logistik yang sesungguhnya akan terwujud dalam kurun waktu yang tidak lama.
Tidak hanya logistik melalui pelabuhan Batu Ampar, akan tetapi logistik melalui Bandara Internasional Hang Nadim juga segera di wujudkan.
“Hal ini kami lakukan, karena kami ingin memberikan kepastian pelayanan, baik pelayanan pemerintah maupun dari pihak swasta yang terlibat dalam bisnis logistik. Karena kepastian keamanan, kenyamanan dan waktu, itu menjadi penilaian tersendiri bagi investor,” pungkasnya. (Sirait)