Laporan Dugaan Maladministrasi Seleksi Anggota Bawaslu Kepri Ditolak Ombudsman

Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Kepulauan Riau, Lagat Parroha Siadari (Foto: ombudsman kepri)

AlurNews.com – Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), menolak laporan dugaan maladministrasi dalam seleksi anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepri.

Sebelumnya, laporan dugaan maladministrasi ini dilaporkan oleh Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kota Tanjungpinang, Jumat (5/8/2022) kemarin.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Patar Siadari, walau demikian meski menolak laporan tersebut, penyelidikan terhadap dugaan tersebut akan tetap dilakukan.

“Penyelidikan akan dilakukan atas inisiatif Ombudsman sendiri. Pasalnya, substansi yang menjadi laporan JPKP kemarin bernilai positif dan layak untuk ditindaklanjuti,” terangnya, Kamis (11/8/2022).

Lagat menerangkan, dalam mendalami dugaan maladministrasi ini pihaknya membutuhkan waktu beberapa hari ke depan untuk mendalami pokok masalah.

Bahkan, tak hanya persoalan maladministrasi saja, Ombudsman Kepri juga akan mendalami sisi lainnya apabila berpotensi terjadi penyimpangan.

“Sedang berjalan telaah perundang-undangan terkait hal tersebut. Kita akan panggil Timsel. Tak hanya persoalan dari JPKP, barangkali ada juga hal lain yang kita anggap berpotensi terjadi penyimpangan,” tegasnya.

Jika dugaan tersebut terbukti, maka Ombudsman RI perwakilan Kepri itu akan mengambil tindakan lebih lanjut.

Mengenai alasan penolakan, dari hasil gelar perkara, laporan dari JPKP dinilai tidak memenuhi syarat formil yakni JPKP bukan merupakan korban dari dugaan yang berikan kepada Timsel Bawaslu Kepri.

“Setelah kami telaah. Laporan tersebut kami tolak dengan alasan pelapor bukan korban langsung,” ujarnya. (Sirait)