AlurNews.com – Launching Integrasi Pendidikan Anti Narkoba (IPAN) pada kurikulum satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus di Provinsi Riau yang dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar, Kepala BNN RI Petrus R Golose, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, Deputi bidang Pemberantasan BNN RI Kenedy, Kepala BNN Provinsi Riau Robinson D.P Siregar, dan juga di hadiri Plt Kadisdik Provinsi Riau M Job Kurniawan.
Berlangsung Di Gedung Daerah Balai Serindit Jl.Diponegoro No.20, Simpang Empat, Kec. Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru – Riau, Rabu (24/8/2022).
Integrasi Pendidikan Anti Narkoba (IPAN) pada kurikulum satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus tersebut, bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Riau untuk memerangi peredaran jaringan narkoba dan menyelamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba.
Dengan cara melakukan pembelajaran berbasis kurikulum ke pelajaran pendidikan menengah dan pelajaran pendidikan khusus yang dilakukan perdana di Bumi Lancang Kuning bertujuan agar generasi bangsa tahu tentang bahayanya narkoba bagi penggunanya.
Dalam Sambutan Kepala BNN RI Petrus R Golose menegaskan kepada seluruh warga negara Indonesia agar menjauhi narkoba terutama bagi pemuda – pemudi bangsa Indonesia, yang rentan akan penggunaan narkoba, karena BNN RI berkomitmen tinggi untuk memerangi narkoba sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mendukung penuh pencegahan dan pemberantasan narkoba, salah satunya dengan menerbitkan peraturan Presiden (Perpres) Nomor 47/2019 tentang perubahan atas Perpres 23/2010 tentang Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Dengan adanya program IPAN ini, bisa menjadi contoh pembelajaran nasional supaya bangsa tahu bahaya pengguna narkoba. Pada umumnya pelajar Indonesia banyak menggunakan tembakau gorila yang merupakan jenis sintetik, bukan hanya pelajar saja yang menggunakannya namun orang dewasa juga kerap juga menikmatinya.Selain sebagai pengguna atau pemakai ada kalanya ikut juga menjadi kurir pengantar paket Shabu.Dengan adanya pembelajaran ini pelajar bisa menjadi lebih efisien memahami apa itu narkoba,” kata Petrus R Golose. (Golan)